Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

GP Bahrain, Romain Grosjean Lolos dari Api Neraka!

3 Desember 2020   15:35 Diperbarui: 3 Desember 2020   15:36 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romain Grosjean keluar dari kobaran api, sumber : https://cdn-1.motorsport.com/images/amp/YMdog1V2/s6/formula-1-bahrain-gp-2020-roma-2.jpg

Musim balapan F1 2020 yang dianggap membosankan tiba-tiba berubah menjadi horor pada perhelatan F1 GP Bahrain yang berlangsung pada Ahad kemarin.

Bendera start baru saja dikibarkan dan dua puluh mobil F1 langsung melesat bak anak panah. Memasuki tikungan ke-3, mobil Haas VF-20 Romain Grosjean dihajar Alpha Tauri milik Daniil Kvyat.

Boleh dikatakan ini adalah murni kesalahan Romain sendiri. Insiden ini sendiri berawal dari senggolan mobil Sebastian Ocon dengan Lando Norris yang kemudian menimbulkan percik api.

Jalur sebelah kiri kemudian menjadi crowded. Dari sisi kiri, Romain kemudian mencoba mendahului rekan setimnya Kevin Magnussen dengan Gerakan zig-zag ke jalur kanan yang longgar.

Malangnya Romain tidak melihat mobil Daniil Kvyat yang juga ingin melibas jalur kanan yang kosong itu. Ban kiri depan mobil Kvyatt kemudian menghajar ban kanan belakang mobil Romain. Haas dengan kecepatan 220 km/jam itu melintir, dan Romain tak mampu mengendalikannya. Mobil langsung menghujam guard-rail, dan tertancap di sana.

Efek benturan tadi sangatlah keras, membuat mobil terbelah dua. Bagian belakang (mesin, girboks dan ban belakang) terpental kembali ke sirkuit, sedangkan bagian tengah (tangki bensin, survival cel plus halo) dan sayap depan menerobos open guard-rail, ke luar dari lintasan, untuk kemudian terbakar.

Untungnya dalam hitungan detik, petugas sudah sampai di "TKP" untuk memadamkan api dan memberi pertolongan kepada Romain. Untunglah kejadian ini dalam balapan F1. Tak terbayang kalau kejadian ini terjadi pada ajang MotoGP, WSBK atau World Rally misalnya.  Safety first, kecepatan dan profesionalisme kerja memang selalu menjadi andalan utama olahraga jet darat ini.

Kejadian seperti yang terjadi pada Romain Grosjean ini termasuk langka dalam balapan F1. Untuk itu penulis tertarik untuk mengamati beberapa point penting yang terjadi dalam kecelakaan ini.

Pertama, Open guard-rail.

Penulis kaget dan baru menyadari kalau dinding pengaman sisi dalam GP Bahrain ini hanya bermodalkan guard rail saja (dinding sisi luar sirkuit memakai guard rail plus pagar besi tinggi).

Mungkin pertimbangannya agar para marshall yang bertugas bisa secepatnya melompat ke sirkuit ketika terjadi sesuatu (membantu pebalap atau membersihkan debris misalnya)

Fungsi guard rail adalah menahan kenderaan agar tidak keluar dari lintasan. Namun pada tabrakan berkecepatan tinggi seperti kemarin ternyata guard rail gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.

Seperti yang dapat kita lihat, pole (tiang) dari guard rail itu tetap berdiri dengan kokoh. Artinya tidak ada kesalahan konstruksi di sini. Namun kita akan terkesiap ketika melihat guard rail yang terbuat dari baja galvanis itu robek dan membuat bagian depan mobil berikut pebalapnya keluar dari lintasan.

Seperti pada beberapa sirkuit lainnya, seharusnya dinding penahan itu diberikan barikade ban bekas di depannya. Barikade ban plus air fence (yang sekarang menjadi standar MotoGP) selama ini terbukti mampu menahan dan meredam momen tumbukan dari mobil yang menghantam dinding pembatas. Kiranya ini menjadi perhatian FIA dan juga penyelenggara GP Bahrain berikutnya.

Kedua, "Halo."

Gambar halo pada mobil F1 Mercedes, https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:695x432/750x500/photo/gridoto/2017/12/23/2002922025.jpg
Gambar halo pada mobil F1 Mercedes, https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:695x432/750x500/photo/gridoto/2017/12/23/2002922025.jpg
Sejak diperkenalkan pada musim balapan 2018, halo (roll-bar di atas kepala pebalap) ini memang menuai kontroversi. Pandangan pebalap pastinya sedikit terganggu karena ada "sebatang besi" yang membelah dua bagian pandangan pebalap ke depan, tepat di depan helm pebalap sendiri.

Romain Grosjean adalah salah satu pebalap yang tidak menyukai halo ini. Akan tetapi kemarin ia benar-benar diselamatkan oleh halo ini. Untuk itu Romain kemudian mengucapkan terima kasih kepada halo.

Konstruksi halo sendiri menyatu dengan survival cel yang tugasnya adalah untuk melindungi kokpit dimana pebalap berada. Halo adalah struktur titanium berlapis serat karbon yang berada di atas kokpit mobil F1. Walaupun beratnya sendiri hanya sekitar tujuh kilogram, tapi halo lebih kuat dari baja dan mampu menahan beban hingga 12 ton, setara berat bus double decker.

Kekuatan halo ini terbukti ketika ia kemudian mampu merobek baja guard rail, dan meloloskan kepala Romain dari hantaman baja tersebut ketika terjadi insiden tabrakan dengan kecepatan tinggi.

Ketiga tangki bensin.

Mobil F1 ini termasuk kategori "horor" karena pebalap sebenarnya duduk di atas bom eksplosif berisi 110 liter bahan bakar mesin jet darat tersebut. Meski disebut tangki, jangan membayangkannya terbuat dari besi seperti yang terdapat pada mobil biasa.

Tangki bensin mobil F1 terbuat dari campuran bahan karet dan Kevlar. Lentur dan sebenarnya lebih tepat disebut kantong BBM, yang mirip dengan buli-buli/kantong kemih. Tujuannya adalah agar tangki bensin ini tidak pecah pada saat terjadi benturan.

Sedangkan Kevlar yang di dunia militer dipakai sebagai bahan anti peluru, berguna melindungi tangki agar tidak sobek terkena serpihan tajam material pada saat terjadi benturan.

Tangki bensin mobil F1 ini terbukti sangat aman. Beberapa kali terjadi benturan diantara sesama mobil maupun mobil yang menabrak dinding, namun tidak pernah terjadi kebakaran dari tangki bensin.

Memang kemarin itu mobil Racing point Sergio Perez juga mengeluarkan api. Namun itu adalah karena mesinnya jebol, lalu oli mesin naik dan ikut terbakar. Jadi api tersebut bukan dari tangki bensin.

Kalau tangki bensin aman, lalu mengapa mobil Romain Grosjean kemarin itu terbakar?

Hasil investigasi resmi dari FIA memang belum keluar. Namun penulis hakul yakin kalau api itu bukanlah berasal dari tangki bensin, melainkan dari sisa bensin yang terdapat pada selang bensin yang menghubungkan mesin dengan tangki bensin yang terdapat di sekeliling kokpit pebalap.

Ketika terjadi benturan, mobil kemudian terbelah dua dan terpisah 2-3 meter. Mesin mobil otomatis mati karena tidak mendapat pasokan bensin. Pompa bensin yang berada di dalam tangki bensin otomatis mati juga.

Namun mungkin terdapat 2-3 liter bensin yang berceceran di lokasi dan pada selang bensin yang terputus. Di tangki bensin setidaknya masih ada 100 liter bbm karena balapan masih pada lap pertama.

Lalu terjadi percikan api akibat dari benturan mobil dengan guard rail. Jadi kobaran api itu berasal dari tumpahan 2-3 liter bensin tadi. Soalnya kalau tangki bensin berisi 100 liter bbm ber-oktan tinggi itu terbakar, mustahil bisa dipadamkan oleh racun api biasa. Bukan itu saja, mobil itu akan meledak lalu terpental ke udara. Jangan tanya lagi nasib Romain Grosjean. Untunglah marshal cepat memadamkan api, soalnya tangki bensin itu juga hanya mampu menahan panas dalam beberapa detik saja.


Keempat kecepatan paramedis dan marshal

Nyawa Romain bisa tertolong tentunya berkat kecepatan kerja marshal, tim medis berikut pengemudi mobil medis tentunya. Kalau mereka ini terlambat beberapa detik saja, maka ceritanya akan sangat berbeda.

Romain hanya menderita luka bakar pada kedua telapak tangan dan kakinya. Ada yang bertanya, mengapa tangan dan kakinya luka bakar sedangkan ia memakai pakaian tahan api?

Pakaian itu memang benar-benar melindungi tubuh Romain dari kobaran api. Luka itu didapat Romain justru pada saat kedua telapak tangan dan kakinya menyentuh guard rail ketika ia berusaha melompat dari kobaran api tadi. Jadi luka bakar itu bukan oleh api, melainkan oleh melelehnya sarung tangan Romain ketika bersentuhan dengan besi guard rail. Lewat video kejadian, kita bisa melihat bagaimana Romain kemudian mengibaskan tangannya dengan kesakitan saat baru saja melompati guard rail yang suhunya mungkin sudah mencapai ratusan derajat celcius itu.

Alan van der Merwe, pengemudi medis FIA yang menolong Romain mengungkapkan bahwa latihan yang terus dilakukan oleh tim medis terbukti berguna untuk insiden tersebut.

"Semua ini bergantung pada persiapan. Ketika Anda mengalami sesuatu seperti ini, dan kami belum pernah melihat hal ini sebelumnya. Saya belum pernah melihat kobaran api seperti itu selama bertugas sebagai pengemudi mobil medis. Sebagian besar kejadian ini baru bagi kami dan belum pernah kami alami. Jadi kami hanya bisa bertindak secara spontan" katanya.

"Kami melakukan banyak hal dan terus mempersiapkan diri, membicarakan tentang skenario terburuk, tapi ini sangat tak bisa dipercaya. Jujur saja, ketika kami tiba di sana dan melihat setengah bagian mobil dan yang lainnya tidak terlihat, karena hanya ada kobaran api besar, Anda hanya punya beberapa detik untuk berpikir. Jadi hanya dengan persiapan matang, Anda bisa bertindak cepat. Lalu, sisanya ada pada insting dan kesigapan saja" kata Alan van der Merwe.

Jadi behind the scene yang tidak pernah kita bayangkan, tim medis ini sungguh-sungguh berlatih untuk sesuatu hal yang mungkin saja belum pernah mereka lihat, demi menyelamatkan jiwa manusia!


Kelima Video kecelakaan yang diputar terus menerus

Setelah insiden mobil Romain, red flag kemudian dikibarkan dan balapan restart satu jam kemudian. Selama satu jam itu, tayangan ulang insiden tersebut diulang terus-menerus, hal mana membuat para pebalap berang. Hal ini mengingatkan penulis pada kejadian tabrakan Zarco dan Morbidelli pada MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu 16 Agustus 2020 lalu. Tayangan ulang insiden yang diulang terus-menerus itu membuat Rossi dan teman-temannya murka.

Daniel Ricciardo dengan berang mengatakan kalau media keterlaluan karena tidak memikirkan perasaan istri dan keluarga Romain. Tayangan ulang insiden itu pastinya akan mempengaruhi perasaan istri/pacar, teman dan keluarga pebalap lainnya yang menonton lewat televisi.

Pebalap jet darat itupun tetaplah manusia biasa. Nyali mereka pastinya akan ciut juga melihat tayangan ulang terus menerus insiden itu di paddock, saat mereka menantikan kelanjutan balapan. Sebab insiden terhadap Romain ini pun bisa terjadi pada mereka.

Bad news is good news tampaknya jargon mujarab yang tak akan pernah dilupakan awak media. Namun jargon ini sebaiknya direvisi kembali, terkait dengan etika. Bukan hanya di dunia olahraga saja, dalam skala luas termasuk pada kecelakaan lalu lintas maupun korban bencana alam, "oknum" media sering tanpa sungkan memposting potongan tubuh manusia. Coba bayangkan seandainya korban adalah anggota keluarga kita. Semoga saja hal-hal begini menjadi perhatian kita semua.

Salam olah raga.

Sumber:

Oto 1 2, Motorsport 1 2,


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun