Pebalap yang selalu menjadi jagoan Honda sepanjang musim ini, Takaaki Nakagami justru tampil kalem tapi konsisten. Penampilannya memang tidak menggila seperti Alex, Cal dan Bradl. Usut punya usut, ternyata Nakagami memakai motor lawas RC213V spek 2019 yang "tetap waras dalam balapan normal maupun wet race."
Jadi saran penulis bagi tim Honda adalah sebagai berikut. Dalam waktu tersisa ini rasanya mustahil untuk melakukan pengembangan motor. Jadi Langkah termudah dan termurah adalah dengan mendatangkan pawang hujan dari Indonesia untuk menghadapi sisa lima balapan lagi. Tujuannya jelas untuk membuat wet race!
Petrux memang bukanlah pebalap sensasional. Karir balapannya juga terbilang unik, tidak seperti kebanyakan pebalap lainnya yang memulai karir dari kelas Moto3, Moto2 baru kemudian MotoGP. Petrux memulai karir balapan lewat Superstock 600 Eropa dan kemudian Superstock 1000 Eropa. Â Tahun 2015 ia kemudian bergabung dengan Pramac Ducati, untuk selanjutnya naik kelas ke tim pabrikan menggantikan Lorenzo yang pindah ke Honda.
Tahun lalu Petrux meraih gelar pertamanya di MotoGP setelah berhasil menjuarai GP Mugello 2019 di kampung halamannya sendiri. Musim inipun prestasi Petrux memang terbilang buruk, sehingga Ducati tidak mau memperpanjang kontraknya. Musim depan tempatnya akan digantikan oleh pebalap muda Pramac Ducati, Jack Miller. Apalagi musim depan Petrux akan merayakan ulangtahunnya yang ke-30!
***
Sejak tahun 2000, Honda berhasil menjadi juara sebanyak 10 kali, Yamaha 9 kali, Suzuki dan Ducati masing-masing sekali. Jorge Lorenzo menjadi kampiun sebanyak lima kali, Marc Marquez dan Rossi masing-masing tiga kali. Artinya karakter sirkuit ini cukup baik bagi semua tipe mesin. Di trek lurus mesin V4 lebih unggul, sedangkan di tikungan cepat mesin I-4 lebih unggul.
Namun kali ini situasinya sangat berbeda. Ada dua faktor yang menjadi penyebabnya yang kebetulan saling berkaitan, yakni hujan dan ban.
Sirkuit yang basah jelas membuat mesin I-4 segaris tidak mungkin melibas tikungan cepat dengan kecepatan tinggi, karena risikonya adalah crash. Dengan kondisi begini, keunggulan Yamaha dan Suzuki menjadi sirna.
Musim ini daya cengkram ban Michelin 2020 sangat baik dan sangat menguntungkan Yamaha dan Suzuki ketika melibas tikungan cepat. Sebaliknya hal itu justru merugikan mesin V4 karena mereka melibas tikungan cepat dengan cara slide. Cengkraman ban yang kuat justru membuat ban tidak slide seperti yang diharapkan, dan membuat motor cenderung lurus ke luar dari lintasan!
Di Le Mans kemarin, Ducati, Honda, KTM dan Aprillia kemudian menikmati balapan yang menyenangkan karena bisa memaksimalkan karakter motor mereka sesuai dengan kondisi sirkuit. Di lintasan lurus mereka bisa memacu motor sekencangnya berkat grip ban yang baik. Di tikungan, berkat bantuan trek yang basah, merekapun bisa mengatur slide seperti yang diharapkan. Jadi kondisi sirkuitlah yang membuat mesin V4 kali ini unggul telak dari mesin I-4.