Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Franco Morbidelli, Juara Berbeda Kelima di Seri Keenam MotoGP

16 September 2020   11:40 Diperbarui: 16 September 2020   12:04 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Franco Morbidelli, sumber: pertamax7.com

Bak mesin disel, Mir bertarung tenang sepanjang balapan. Menjelang akhir balapan barulah ia menunjukkan tajinya dengan melewati banyak pebalap termasuk sang senior Alex Rins. Pada tikungan terakhir, Mir kemudian membuat Rossi menderita. Podium tiga Rossi diputus pas lagi sayang-sayangnya...

"Mir, apa yang kau lakukan itu jahat!" Namun umbrella girl's lebih suka kepada pebalap muda yang mau memakai otaknya selain juga ototnya...

Sementara itu kwartet pebalap KTM kompakan memakai kompon Hard-Medium padahal KTM biasanya selalu menyisahkan satu pebalap dengan kompon berbeda. Tampaknya sedari awal KTM sudah pasrah. 

Sirkuit ini bukan milik mereka. Yang penting semua pebalap KTM bisa slamet sampai garis akhir. Tapi kalau kemudian ada red flag lagi, maka KTM sudah siap tempur dengan kompon Soft-Soft! Namun kali ini tidak ada red flag. Pebalap KTM kemudian duduk manis di posisi 10, 11, 12 dan 14.

Ducati memilih ban kompon Hard-Soft, kecuali Jack Miller yang memaksa memilih kompon Medium-Soft. Tampaknya ia ingin cepat-cepat juga ngacir ke depan. 

Namun keputusan Miller ini kemudian harus disesalinya. Lewat setengah balapan Miller kemudian tersipu malu, bannya mulai aus. kompon Hard-Medium adalah pilihan paling tepat untuk gaya agresif Miller di Misano ini. Mari kita tunggu minggu depan di tempat yang sama juga, kompon seperti apa yang akan dipilih Miller.

Setiap pebalap pastinya punya pandangan dan strategi balapan masing-masing. Demikian pula halnya dengan Dovizioso. Belajar dari pengalaman Marc Marquez (menang karena konsistensi dan kesabaran, kalah karena crash dan gegabah) Dovi membalap dengan arif. Mungkin musim ini adalah kesempatan terbaiknya menjadi juara dunia. 

Apalagi Marc tidak bisa membalap dan juara setiap seri juga berganti-ganti. Dengan demikian peluangnya juga semakin baik asalkan ia bisa konsisten berada di lima besar.

Mungkin tak banyak orang yang menyadari kalau Dovi kini memimpin klasemen pebalap walaupun ia kemarin hanya bisa finis di posisi tujuh!

Misano bukanlah home sweet home bagi V4 Desmosedici. Jadi Dovi tidak akan memaksakan diri. namun ia akan siaga jika ada kesempatan. Dovi kini fokus kepada sirkuit-sirkuit yang cocok dengan Ducati, untuk memaksakan kemenangan di situ. Dengan absennya Marc Marquez, Dovi sudah seharusnya lebih waspada kepada pebalap-pebalap KTM yang "seiman" dengan Desmosedici.

Akan halnya penampilan Francesco "Pecco" Bagnaia yang menggila, memang agak diluar kelaziman karena ia membalap bak Marc Marquez. Walaupun ia seorang Italiano, mengendarai motor Italia dan bermain di Italia, tapi sirkuit ini bukanlah "rumahnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun