Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Marc Marquez Memang Edan, Fabio Quartararo Juarai MotoGP Jerez

21 Juli 2020   20:25 Diperbarui: 21 Juli 2020   20:26 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fabio Quartararo, sumber : https://assets.pikiran-rakyat.com/

Hanya ada dua nama pebalap yang layak diancungi dua jempol pada perhelatan MotoGP Jerez kemarin. Siapa lagi kalau bukan Fabio Quatararo sang jawara baru MotoGP dan Marc "alien" Marquez sang raja jalanan sejati.

Marc sendiri memang tidak berhasil mencapai garis finish karena crash empat lap menjelang finish. Tapi apa yang dipertunjukkan Marc selama balapan di udara panas itu kemudian menjadi atraksi yang sangat menakjubkan bagi pecandu MotoGP di seluruh jagad raya.

Fabio sendiri kemudian membuat beberapa rekor baru setelah berhasil menjuarai GP Jerez yang juga menjadi seri pembuka MotoGP tahun 2020 ini.

Inilah beberapa catatan yang ditorehkan Fabio Quartarao :

  • Jerez adalah kemenangan pertamanya di MotoGP setelah melalui balapan ke-20.
  • Jerez adalah Kemenangan pertamanya dari pole position (grid terdepan)
  • Fabio menjadi pebalap termuda ke-8 yang memenangkan race GP setelah Marc Marquez, Freddie Spencer, Norick Abe, Dani Pedrosa, Randy Mamola, Jorge Lorenzo dan Mike Hailwood,
  • Fabio menjadi pebalap satelit/independen Yamaha pertama yang menjuarai race semenjak kemenangan Garry McCoy di Valencia tahun 2000,
  • Fabio menjadi pebalap Perancis pertama yang juara race MotoGP 4 tak.
  • Yamaha untuk kali pertama meraih kemenangan dari posisi pole setelah 18 kali gagal. Sebelumnya  Maverick Vinales menjadi pebalap Yamaha terakhir yang mampu meraih kemenangan MotoGP dari posisi pole di sirkuit Le Mans pada 2017.

Bagi penulis sendiri kemenangan Fabio ini tidaklah mengejutkan, mengingat penampilannya yang begitu ciamik tahun lalu. Dalam pandangan penulis, saat ini hanya Fabio seorang yang akan menjadi pesaing utama Marc Marquez. Bukan dari segi skill semata tentunya, tetapi lebih kepada faktor mental bertanding. Dalam hal mental bertanding, penulis bahkan menganggap Fabio sedikit lebih unggul daripada Marc.

Sensasional! Setelah melewati 20 balapan Fabio akhirnya berhasil meraih gelar pertama, yang seharusnya sudah diraihnya tahun lalu. Mungkin terkesan berlebihan, tapi praktis hanya Marc Marquez saja saat ini yang dapat menahan laju Fabio. Dan itu kemudian terbukti pada balapan di Jerez ini!

Seandainya Marc tidak crash, maka ia akan berjuang sekuat tenaga untuk menahan Fabio meraih gelar pertamanya ini. Fabio adalah penyebab utama terjatuhnya Marc, karena Marc sendiri terlalu memaksakan diri untuk mengejar Fabio.

Marc (yang sejak tiga tahun lalu) terlihat begitu matang dan penyabar, justru tak dapat menahan emosi untuk secepatnya mengejar Fabio. Padahal masih ada empat lap tersisa untuk mengejarnya.

Mungkin kalau Dovi dan vinales yang berada di depannya, Marc tidak akan terlalu ngotot untuk mengejar mereka. Baginya yang penting bisa podium, cukuplah. Itulah yang dilakukan Marc beberapa tahun ini. Bermain konsisten untuk podium dan tidak terlalu memaksakan diri untuk selalu menjadi pemenang.

Tapi itu rupanya tidak berlaku bagi Fabio, sebab Fabio adalah "musuh masa depan paling berbahaya" bagi Marc. Untuk itu Marc tidak akan pernah mengalah untuk Fabio.

Tahun lalu beberapa kali Fabio nyaris menjadi juara, tetapi selalu dimentahkan Marc pada lap-lap terakhir, bahkan pada tikungan terakhir!

Ada orang yang mengatakan kalau Marc memang sengaja membiarkan Fabio di depan untuk kemudian dilibasnya pada lap-lap akhir. Padahal sejatinya tidak begitu.

Pada beberapa balapan tahun lalu, Marc awalnya memang sengaja membuntuti Fabio untuk menganalisa riding style Fabio. Tapi pada akhirnya Marc mengakui kalau pada speed corner (tikungan cepat) Fabio memang lebih cepat dari dirinya.

Selain karena karakter mesin I-4 Yamaha yang memang lebih smooth di tikungan dari pada V4 Honda maupun Ducati, Fabio memiliki kemampuan yang setara Lorenzo pula kala melibas tikungan cepat.

Hal lain yang membuat Marc harus mewaspadai Fabio adalah mental bertandingnya. Beberapa kali Marc menguntit rapat sampai puluhan lap, namun Fabio tak pernah sekalipun berbuat kesalahan. Fabio selalu mampu menjaga racing line-nya dengan rapat.

Marc hanya menang pengalaman saja plus bantuan kecepatan V4 Honda ketika keluar dari tikungan.

Sebenarnya penulis sendiri sangat berharap dapat melihat duel kedua superstar ini di Jerez kemarin, tapi sayang tidak terkabul.

Yah memang hanya soal waktu saja bagi Fabio untuk meraih gelar pertamanya untuk kemudian menyejajarkan dirinya dengan para legenda lainnya. Kini kepercayaan dirinya semakin kuat dan tentu saja akan semakin sulit bagi Marc untuk dapat menaklukkannya.

Jalannya Balapan

Perjudian Vinales memakai ban soft-soft (depan-belakang) nyaris membawa petaka. Vianles beruntung bisa finis kedua berkat pengalaman dan kepiawaiannya, dan tentunya kesialan yang menimpa Marc.

Awalnya ban soft-soft itu mampu membawa Vinales memimpin balapan setelah ia berhasil memperdayai Fabio. Akan tetapi Marc kemudian memaksanya harus berjuang keras mempertahankan posisinya.

Cuaca panas Jerez kemudian menggerus ban depan Vinales dengan cepatnya. Ia kemudian terpaksa harus merelakan posisinya kepada Fabio.

Fabio yang pada 10 lap pertama cenderung biasa-biasa saja, kemudian mulai menunjukkan taringnya dengan meninggalkan Vinales jauh di belakang.

Memang agak menggelikan melihat motor "M1 KW" (Tim satelit Yamaha) meninggalkan "M1 Ori" (Tim pabrikan Yamaha) di belakangnya.

Jangan bandingkan juga dengan "mbah Rossi" yang jauh di belakang Fabio. Jadi memang sangat pantas kalau Fabio tahun depan mendepak Rossi dari posisi pebalap utama Tim pabrikan Yamaha.

Berita teranyar, konon Tim Petronas Yamaha (tempat Fabio bernaung saat ini) belum bisa menjanjikan satu tempat bagi "mbah Rossi" tahun depan...

Memang sedih melihat "cara Rossi mempermalukan dirinya sendiri." Dia ternyata sudah benar-benar habis! Bukan salahnya juga sebab usia memang tidak bisa dibohongi.

Seandainya kita bisa melihat wajah Rossi ketika di-overtake Marc Marquez dengan mudahnya. "Ya Tuhan, apakah aku di-overlap Marc?" teriaknya dalam hati. "Syukurlah bukan overlap tapi overtake biasa saja. Mungkin Marc tadi ngopi sebentar ya.." kekeh Mbah Rossi dalam hatinya...

"Mbah, MotoGP sekarang berat, kau tak akan kuat, biar aku saja..." bisik Fabio kepada simbah.

Dua kali Marc melakukan kesalahan. Pertama pada lap ke-5 ketika ia ingin capat-cepat meninggalkan Vinales. Marc paham pasti akan terjadi perebutan posisi kedua antara Vinales, Fabio dan Miller.

Marc juga tahu, walaupun memakai ban depan soft, Vinales tidak akan menyerah begitu saja. Jadi Marc ingin secepatnya menjauh dari rombongan mereka itu agar nantinya tidak menjadi ancaman baginya. Marc tidak takut kepada Vinales (dengan ban soft-nya itu) dan Miller, tetapi kepada Fabio.

Kalau di lap ke-20 ia bisa berjarak sekitar 5 detik dari Fabio, maka Fabio mungkin tidak akan memaksakan diri untuk mengejarnya lagi.

Lap ke-5. Marc kemudian melebar hingga ke gravel, tetapi hebatnya ia masih mampu mengendalikan motornya untuk kembali ke lintasan, tapi ia terjerembab ke posisi 16!

Hal ini mengingatkan penulis pada balapan MotoGP Valencia di sirkuit Ricardo Tormo 12 Nopember 2017 lalu. Saat itu Marquez berhasil lolos dari lubang jarum di tikungan pertama pada lap ke-23!

Bermodalkan latebrake, Marquez berhasil melewati Zarco di trek lurus sebelum memasuki tikungan.

Namun ketika memasuki tikungan, Marc kehilangan kendali atas motor dan meluncur ke sisi luar tikungan, dengan posisi rebah bersama motornya. Ajaibnya Marc berhasil menguasai keadaan, lalu menegakkan kembali motornya untuk melanjutkan balapan.

Dovi yang menjadi pesaing utama Marc untuk menjadi juara dunia MotoGP 2017, berada di belakang Marc dan melihat dengan jelas momen tersebut. Sekiranya Marc terjatuh dan Dovi berhasil menjuarai GP Valencia, maka Dovi yang menjadi juara dunia MotoGP 2017.

Dovi tak percaya pada apa yang dilihatnya itu. Mentalnya segera hancur lebur. Tak lama kemudian justru Dovi yang terjatuh sendiri dalam sebuah laka tunggal! Gelar juara dunia Moto GP 2017 pun raib dari genggaman Dovi...

Lap ke-6. Kembali ke lintasan, Marc tidak mau terburu-buru memacu motornya. Tampaknya ia ingin membersihkan ban motornya dari debu/kotoran yang menempel ketika di gravel tadi.

Lap ke-7. Pertunjukan segera dimulai. Marc kemudian memacu motornya untuk melewati satu persatu pebalap dengan mudahnya. Ia kemudian beberapa kali membukukan fastest lap.

Lap ke-8. Marc sudah berada di posisi ke-12, dan terus merangsek ke posisi ke-10 pada lap ke-11.

Setelah itu Marc melewati Oliveira dan Rossi untuk posisi ke-8.

Tersisa sembilan lap, Marc kemudian melewati Morbidelli dan Bagnaia untuk mengunci posisi ke-6.

Setelah itu Marc kemudian mengasapi Pol Espargaro, Dovizioso dan Jack Miller untuk mengunci podium ke-3 di sisa lima lap lagi.

Entah apa yang merasuki seorang Marc Marquez untuk melakukan kesalahan yang sama sekali lagi. Podium tiga biasanya sudah membuatnya senang asalkan juaranya adalah Dovi, Rossi, Vinales, Crutchlow ataupun Rins misalnya.

Akan tetapi Marc sepertinya tidak rela membiarkan Fabio meraih gelar juara MotoGP pertama kalinya. Marc kemudian memaksakan diri untuk mendahului Vinales, dan akhirnya ia crash.

Minggu depan balapan akan berlangsung di tempat yang sama dengan cuaca yang relatif sama juga. Marc tidak bisa ikutan karena harus naik ke meja operasi. Dovi juga sepertinya belum terlalu fit.

Jerez tampaknya akan menjadi ajang balapan para pebalap Yamaha, antara Fabio dan Vinales.

Dua pebalap yang kemarin absen (Rins dan Crutchlow) tampaknya akan bersaing dengan Dovi untuk mengincar podium tiga.

Menarik ditunggu strategi Vinales untuk balapan Ahad depan. Kemarin ia berbuat kesalahan dengan memakai ban soft-soft. Pekan depan ia bisa saja memakai ban Hard-soft, sama seperti Fabio.

Tahun depan keduanya akan berada di tim yang sama pula. Hasil balapan pekan depan bisa saja akan menentukan siapa yang menjadi pebalap nomor satu Tim pabrikan Yamaha pada tahun depan.

Salam MotoGP.

Referensi,

https://sport.detik.com/

https://www.kompasiana.com/


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun