Fabio yang pada 10 lap pertama cenderung biasa-biasa saja, kemudian mulai menunjukkan taringnya dengan meninggalkan Vinales jauh di belakang.
Memang agak menggelikan melihat motor "M1 KW" (Tim satelit Yamaha) meninggalkan "M1 Ori" (Tim pabrikan Yamaha) di belakangnya.
Jangan bandingkan juga dengan "mbah Rossi" yang jauh di belakang Fabio. Jadi memang sangat pantas kalau Fabio tahun depan mendepak Rossi dari posisi pebalap utama Tim pabrikan Yamaha.
Berita teranyar, konon Tim Petronas Yamaha (tempat Fabio bernaung saat ini) belum bisa menjanjikan satu tempat bagi "mbah Rossi" tahun depan...
Memang sedih melihat "cara Rossi mempermalukan dirinya sendiri." Dia ternyata sudah benar-benar habis! Bukan salahnya juga sebab usia memang tidak bisa dibohongi.
Seandainya kita bisa melihat wajah Rossi ketika di-overtake Marc Marquez dengan mudahnya. "Ya Tuhan, apakah aku di-overlap Marc?" teriaknya dalam hati. "Syukurlah bukan overlap tapi overtake biasa saja. Mungkin Marc tadi ngopi sebentar ya.." kekeh Mbah Rossi dalam hatinya...
"Mbah, MotoGP sekarang berat, kau tak akan kuat, biar aku saja..." bisik Fabio kepada simbah.
Dua kali Marc melakukan kesalahan. Pertama pada lap ke-5 ketika ia ingin capat-cepat meninggalkan Vinales. Marc paham pasti akan terjadi perebutan posisi kedua antara Vinales, Fabio dan Miller.
Marc juga tahu, walaupun memakai ban depan soft, Vinales tidak akan menyerah begitu saja. Jadi Marc ingin secepatnya menjauh dari rombongan mereka itu agar nantinya tidak menjadi ancaman baginya. Marc tidak takut kepada Vinales (dengan ban soft-nya itu) dan Miller, tetapi kepada Fabio.
Kalau di lap ke-20 ia bisa berjarak sekitar 5 detik dari Fabio, maka Fabio mungkin tidak akan memaksakan diri untuk mengejarnya lagi.
Lap ke-5. Marc kemudian melebar hingga ke gravel, tetapi hebatnya ia masih mampu mengendalikan motornya untuk kembali ke lintasan, tapi ia terjerembab ke posisi 16!