Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyoal Misteri Kalung Eucalyptus yang Jadi Bahan Olok-olok

7 Juli 2020   15:18 Diperbarui: 7 Juli 2020   17:05 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi penelitiannya masih dilakukan dalam tabung reaksi dan piring kultur sel, dan belum diujicobakan dalam tubuh mahluk hidup seperti cebong, kodok, kampret atau kadal gurun misalnya.

Nah, bermodalkan uji molecular dan uji in vitro di laboratorium Balitbangtan saja, Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan, Fadjry Djufry dan bos-nya itu “berani” meng-klaim kehandalan minyak kayu putih ini untuk membunuh Covid-19. Bukan itu saja, mereka juga berencana untuk memproduksi secara massal dan memperjual-belikan minyak kayu putih ini sebagai obat untuk pengobatan Covid-19!

Pihak Kementan ini jelas “berbicara” di luar tupoksinya. Ironisnya lagi Kementan ini tidak memahami prosedur dan tahapan-tahapan yang harus dilalui dari sebuah penemuan obat baru hingga ke tahap pemasaran obat itu nantinya.

Bukan hanya gegabah, tetapi tindakan ini juga melawan undang-undang kesehatan dan peredaran obat.

Tapi tampaknya menteri ini sadar betul kalau orang Indonesia itu sangat percaya kepada takdir.

Orang lahir, jatuh cinta, kawin, berselingkuh, sakit dan mati pun karena takdir. Memang ada juga sebagian warga yang berani melawan takdir, misalnya ketika diputus pacar pas lagi sayang-sayangnya.

Mereka ini lalu memanggil dukun untuk bertindak. Tapi jumlah orang seperti ini sangatlah kecil.

Jadi kalau nantinya kalung ini pun tidak sesuai dengan ekspektasi, maka ini pun bisa diterima sebagai sebuah takdir juga…

***

Lantas, apa kira-kira tanggapan Soekarno dan Hatta terhadap isu ini?

Sang proklamator pastinya akan sedih dan kecewa melihat kenyataan ini. “Kemerdekaan itu ternyata adalah sebuah kesalahan besar!”

Dulu mereka ini buta, tetapi masih dapat berjalan di kegelapan. Kini matanya celik tetapi sering terjatuh di tempat yang terang benderang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun