Tammy adalah penyerang berbahaya, cepat dan tajam, tapi akan merugikan strategi Lampard. Pergerakan Tammy pasti akan mendorong pemain-pemain lain untuk mendukungnya. Akibatnya pertahanan Chelsea menjadi longgar dan gampang dihabisi pemain City.
Pasti banyak yang sepakat kalau Giroud itu “enggak ngapa-ngapain” selama pertandingan kemarin. Tapi yang pasti Giroud bisa membuat Laporte dan Fernandinho tidak berani naik untuk membantu penyerangan. Bermain adu cepat jual-beli serangan dengan City adalah sebuah kesalahan!
Jadi satu-satunya cara Lampard untuk menaklukkan City, adalah dengan bermain sabar sambil menunggu lawan itu berbuat kesalahan!
***
“Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak.” Setelah sempat bertolak-tolakan, Gundogan dan Mendy kemudian kehilangan bola.
Berawal dari sebuah tendangan bebas de Bruyne dari sisi kiri pertahanan Chelsea, bola meluncur deras ke kotak penalti Chelsea, yang lalu dibuang oleh Rudiger ke tengah lapangan.
Di sana sebenarnya ada Gundogan dan Mendy yang sepertinya akan menguasai bola. Tetapi terjadi “salah paha” diantara keduanya. Bola kemudian dikuasai oleh Christian Pulisic.
Gundogan dan Mendy berusaha mengejarnya, tetapi pemuda cakep itu berlari lebih cepat. Sekali lagi Mendy berusaha menebas kaki Pulisic yang melambat, ketika ia berusaha melihat posisi Ederson.
Tebasan Mendy gagal, kini Pulisic berada dalam situasi satu lawan satu dengan Ederson yang maju untuk menutup ruang tembak.
Dengan penuh percaya diri, Pulisic menembak ke kiri Ederson, menembus pojok kiri gawang Ederson. Gol! 1-0
Penonton "berseragam biru KW” (kaos luarnya biru, dalemannya merah) berteriak kegirangan.