Ketiga jenderal tersebut jelas tidak suka bahkan benci kepada NB. Tapi jelas mereka tidak berhasrat untuk melukai NB. Pertama "strata sosial" mereka jauh sekali. Pangkat NB itu cuma Kompol saja.
Kedua, ketika terjadi apa-apa dengan NB, NB dan orang-orang pasti akan menghubungkannya dengan mereka ini, dan ini terbukti. Ketiga, kalau bisa menghilangkan kenapa pula harus menyakiti saja?
Ada banyak jalan (tak terlihat) menuju Roma. Apalagi untuk level Kabareskim, Jenderal berbintang tiga.
Lalu kenapa NB menghubungkan kasusnya dengan sosok jenderal? Pertama mantan Kompol ini besar kepala, lalu numpang beken dengan mencatut sosok jenderal.
Kedua, NB memang cerdik (namanya juga polisi) Untuk menghindar dari kasus pencurian sarang burung walet, maka NB sengaja menyebut Jenderal agar fokus semua orang tertuju kepada sosok jenderal.
Ini memang mirip-mirip dengan ilmu maling teriak maling agar terhindar dari amuk massa.
Secara psikologis orang kuat akan menunjukkan hegemoninya kepada orang yang lebih lemah secara terbuka dan transparan. Sebaliknya orang yang lebih lemah akan menunjukkan "kecerdikannya" secara tersamar.
Seperti kita ketahui, kasus penganiayaan yang menyeret NB saat menjadi Kasat Reskrim di Polres Bengkulu 2004 lalu, sempat dipeti es kan. Lalu kemudian dibuka kembali pada tahun 2012. Ketika itu sedang ramai-ramainya kasus cicak-buaya antara Polri dan KPK.
Ini sebenarnya kasus yang biasa ditangani Propam Polri. Ketika Polres Bengkulu datang menjemput NB, tiba-tiba terjadi perlawanan oleh NB yang didukung oleh KPK.
Penulis kemudian mencium sebuah konspirasi kepentingan politik! Benar saja, NB kemudian dipakai KPK menjadi bumper perseteruannya dengan Polri. Buzzer-buzzer KPK lewat mahasiswa kemudian turun tangan membentangkan spanduk Save KPK.
Ketika itu SBY yang prihatin kemudian turun tangan untuk menghentikan kasus NB ini.