Pembaca budiman boleh bertanya ke dokter kulit/bedah atau google sendiri untuk melihat bentuk/lebar bidang luka yang diakibatkan oleh "tersiram" air keras.
Efeknya juga megerikan sehingga bisa mengelupas kulit epidermis, dermis, hipodermis bahkan hingga ke tulang sendiri. Melihat dari luka bakar pada wajah dan tubuh NB, rasanya ia disemprot lewat spuit, bukan dengan cara disiram pakai cangkir.
Presiden Jokowi sendiri kemudian memerintahkan Kapolri untuk menuntaskan persoalan NB ini.
Kasus ini bukan perkara gampang, karena NB sendiri pun tidak mau kooperatif dan memilih bungkam. Namun NB berbicara banyak kepada media dengan memojokkan Polisi, KPK dan Pemerintah.
Tito Karnavian sebagai Kapolri ketika itu tentu saja "kebakaran jenggot," walaupun ia tidak memelihara jenggot. Justru NB-lah yang kini memelihara jenggot!
Musim berganti waktupun berlalu tanpa hasil. Kapolri lalu membentuk Satgas TPF (Tim Pencari Fakta)
Namun hingga berakhirnya masa tugas, lalu memberi laporan dan rekomendasi kepada Kapolri pada Juli 2019 lalu, hasilnya tetap nol bin nihil. NB pun misuh-misuh.
Penulis yang selalu mengikuti kasus ini pun marah, kesal tapi kemudian tertawa...
Ini memang perkara kentut! Kasus ini memang tak ubahnya seperti kentut, bau tapi tak berwujud.
Lah gimana mau berwujud wong BAP (Berita Acara Pemeriksaan) NB saja tidak lengkap karena yang bersangkutan tidak mau kooperatif, tetapi malah misuh-misuh menceritakan kekesalannya terhadap Polisi dan Pemerintah kepada media.