Mungkin kalau setahun yang lalu kondisinya begini, ia akan marah-marah dan memaki mereka ini sebagai anak durhaka! Tetapi tidak apa-apa, ia mengerti dan bisa memaklumi kondisi anak-anaknya itu.
Widya baru saja menghabiskan latte-nya dan beranjak hendak meninggalkan cafe itu. Ini adalah untuk pertama kalinya bagi Widya bisa ngopi di cafe dengan nyaman seorang diri .
Sebelumnya dua malam minggu ia bersama Stephen bertandang juga ke cafe ini.
Sebuah notifikasi mebuyarkan lamunan Widya. Ia segera meraih hape. Ada sebuah notifikasi dari baby boy. Widya mendelik, siapa baby boy?
Ia segera melihat "PP orang itu," ternyata Stephen! Oalah.. Si "bujang lapuk" itu rupanya sudah punya fb, Instagram dan Twitter.
"Bujang lapuk" itu kemudian menulis di statusnya, "Jakarta dilanda hujan, hati-hati di jalan. Yang di hati kapan lagi kita jalan-jalan..." Widya tergelak membacanya.
Stephen kemudian mengajak Widya untuk merayakan Imlek di Tembok China. Kali ini Widya pasti tidak akan menolaknya...
Reinhard Hutabarat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H