Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Aku (Bukan) Penyiram Air Keras Novel Baswedan

29 Desember 2019   16:55 Diperbarui: 29 Desember 2019   16:59 6997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwanya sendiri berawal ketika di depan mata, tersangka melihat sang kekasih pergi berdua dengan lelaki lain.

Api cemburu kemudian berkecamuk di dalam dada. Tersangka kemudian menyiramkan air keras yang sudah disediakannya kepada pria malang tersebut.

Dalam kasus ini pelaku memang punya keterikatan emosional yang kuat dengan korban yang diduganya adalah "PIL" dari kekasihnya itu.

Keempat, Istri siram air keras kepada suami.

Ini kejadian lama yang menimpa seorang tetangga saya dulu. Ceritanya sang suami ini suka berjudi, mabok dan main perempuan.

Celakanya kalau sudah kalah berjudi dan mabok, sang suami suka marah-marah dan memukul istrinya.

Istrinya sendiri sudah tiga kali meninggalkannya. Namun sang suami sambil menangis dan mencium kaki istrinya berjanji tak akan mengulanginya lagi.

Pada suatu kali, sang suami pulang ke rumah dalam keadaan mabok dan marah-marah, lalu memukul istrinya karena terlambat membuka pintu.

Ketika sang suami tertidur di sofa, istrinya kemudian menyiramkan air keras ke "anu" suaminya. Akhirnya "anu suaminya itu pun jadi anu..."

Dalam kasus ini pelaku memang punya keterikatan emosional yang sangat kuat dengan korban yang jelas-jelas sering menyakitinya itu.

Dari kasus kedua, ketiga dan keempat, ada juga faktor orang ketiga yang mempengaruhi pelaku untuk menyakiti korban dengan penyiraman air keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun