Anehnya GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) yang diketuai oleh Yusuf Martak malah mendukung Anies dalam memberikan penghargaan kepada Colosseum ini.
Tetapi di sisi lain Yusuf menegaskan, GNPF jelas menolak tempat-tempat yang cenderung maksiat dan bertentangan dengan ajaran agama. Nah lu!
Mungkin mbah ini merasa Long Island Iced Tea itu masih berkerabat dengan es teh tawar! Padahal Long Island itu berisi vodka, gin, rum dan tequila yang jelas-jelas memabokkan.
Okelah dengan minuman keras yang kemaksiatannya debatable tapi jelas tidak melanggar hukum.
Lalu bagaimana dengan narkoba yang jelas-jelas melanggar hukum, dan menjadi musuh kita bersama? Padahal beberapa diskotek seperti Stadium, Miles dan lainnya itu ditutup karena adanya dugaan peredaran narkoba. Sementara pada September lalu BNNP DKI Jakarta merazia Colosseum, dan 34 orang pengunjung dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Sekali lagi terlihat adanya inkonsistensi sikap dari Gubernus Anies Baswedan terhadap narkoba.
Ketiga, tujuan pemberian penghargaan ini.
Apa hal yang paling tidak disukai/ditakuti oleh pengusaha diskotek? Jawabnya adalah razia!
Razia selalu membuat pengunjung takut datang ke diskotek, dan akibatnya diskotek menjadi sepi, dan akhirnya pengusaha diskotek pun merugi!
Itulah sebabnya diskotek perlu backing dari aparat, "wartawan bodrek" dan "ormas keagamaan tertentu" agar terbebas dari razia dan sweeping yang membuat pengunjung drop.
Pemberian penghargaan ini pun tak lepas dari indikasi ini. Adikarya Wisata plus dukungan "ormas berkode togel" ini kemudian diharapkan bisa menjadi stempel "perlindungan" bagi diskotek ini dari gangguan berbagai pihak. Ini adalah sebuah "hil yang mustahal" dan sangat menggelikan!