Air di dalam kolam itu ternyata sangat dingin. Dengan menggigil, Damos cepat-cepat keluar dari dalam kolam tersebut.
Begitu Damos keluar dari bak, jin itu kemudian tertawa sampai berguling-guling ketika melihatnya. Jin itu kini bahkan sampai terkencing-kencing dan terkentut-kentut ketika melihat wajah Damos.Â
"Seumur hidupku, bahkan sejak nenek moyangku pertama kalinya dipaksa hijrah ke bumi ini, belum pernah kualami pemandangan seperti ini. Orang selalu meminta harta, tahta dan wanita, tapi kamu ini... hahahahaha, kamulah orang pertama di bumi yang minta jadi kampret, hahahahahaha..
Damos terkesiap mendengarnya. Ia pun segera berlari menuju cermin di dalam kamar mandi. Duh Gusti! Wajahnya kini jauh lebih jelek daripada wajah jeleknya semula! Wajahnya kini bertukar dengan wajah kampret!
Damos lalu teringat, sebelum jatuh ke dalam kolam kecil itu, dia menyebut kata "kampret." Itulah sebabnya wajahnya berubah menjadi kampret. Masih untung hanya wajahnya saja seperti kampret, karena tangannya masih tangan manusia. Ia lalu mengintip isi celananya. Ah masih sama seperti tadi bisiknya.
Tapi bagaimana ia hidup dengan wajah seperti kampret? Ia tidak bisa pulang ke rumahnya. Pasti tidak akan ada yang percaya kepadanya, bahkan ibunya sendiri! Tampaknya jin kafir itu pun sudah pergi dari tempat itu. Lalu bagaimana dia melanjutkan hidupnya? Nasi sudah menjadi bubur, dan tidak bisa pula dirobah menjadi lontong...
Kini Damos menangis sesunggukan, dia menyesal mau mengikuti perkataan jin kafir tadi.
"Hei bangun kau, bangun! Kau pikir ini tempat tidur bapakmu!" teriak seorang Satpol PP kepada Damos yang ternyata tertidur di bangku taman. Di baju Satpol PP tersebut tertulis nama Ronggur Tambunan. Pantesan galak banget ini Satpol PP.
Sambil menyeka air mata yang masih menempel di pipinya, Damos lalu menyerahkan KTP-nya kepada Tambunan. "Heh, ini bukan razia KTP, ini Razia muka jelek tau!" kata Tambunan ketus. Padahal wajah Tambunan itu jauh lebih jelek dari wajah Damos.
Damos terkaget, kemudian meraba wajahnya. Ah, ternyata wajahnya masih asli wajah Damos. Jelek tapi asli wajah manusia, bukan wajah kampret!
Tambunan hanya tertawa melihat tingkah Damos. Ia pun berkata, "Bukan aku yang buat peraturan, ini perintah gabener. Taman ini buatnya mahal bro. Kalau ditempati orang jelek, apalagi sampai tertidur di taman, bisa jatuh citra taman ini bung. Jadi ente saya tilang ya!"