Laga Bigmatch Liga Inggris akan tersaji besok lewat duel pemuncak klasemen, Liverpool kala menjamu peringkat kedua, Arsenal di Anfield Stadium, Liverpool. Tahun lalu Liverpool memang membantai Arsenal dengan skor telak 5-1. Akan tetapi hal itu lebih diakibatkan oleh taktik Emery yang bermain terbuka, dimana para pemain Arsenal juga membiarkan pemain Liverpool terlalu bebas menguasai bola.
Tetapi kali ini Emery menjamin hal itu tak kan terulang kembali. Ia sudah belajar dari pengalaman untuk jangan pernah sekali-sekali membiarkan pemain Liverpool untuk mengembangkan permainan mereka, agar gawang mereka tidak kebanjiran gol lagi seperti tahun lalu.
Kepergian Aaron Ramsey memang sangat disayangkan. Negosiasi perpanjangan kontraknya gagal karena klub tidak mau memenuhi permintaan kenaikan gaji Ramsey. Ia pun pergi dengan gratis ke Juventus. Apakah ia akan berhasil disana? Rasanya cukup sulit, apalagi persaingan di lini tengah Juventus sangat sesak dengan pemain berkualitas. Pemain hebat seperti Emre Can dan Sami Khedira sendiri pun kini bahkan masuk daftar jual.
Skuat Arsenal kali ini memang lebih baik dari tahun lalu, minus sang kapten Aaron Ramsey yang sudah hijrah ke Juventus. Penampilan pemain pinjaman dari Madrid, Dani Ceballos sangat mengesankan, karena ia kemudian menjadi ruh permainan Arsenal.
Kala bersua Burnley pada pertandingan minggu lalu, Ceballos membuat dua asis bagi kemenangan Arsenal. Kini Arsenal menyesal tidak membeli Ceballos secara langsung, atau membuat opsi pembelian pada klausal peminjamannya kemarin itu.
Lini depan "Meriam London" itu pun kini semakin gahar berkat kedatangan pemain termahal Arsenal, Nicolas Pepe yang didatangkan dari Lille dengan mahar sebesar 80 juta Euro. Dengan demikian lini serang Arsenal akan dihuni oleh trio Aubameyang, Lacazette dan Pepe dengan kapitalisasi nilai pasar sekitar 200 juta Euro. Artinya kualitas penyerang Arsenal memang sudah setara dengan penyerang klub-klub top Eropa lainnya.
Akankah Emery memasangkan "trio macan" ini sejak awal pertandingan? Ataukah Emery cukup memasangkan "duo serigala" Auba-Lacazette di depan Dani Ceballos? Walaupun saya fans Liverpool sejati, tapi kali ini  saya ingin mengamati berbagai formasi dan taktik yang mungkin akan dipakai Emery untuk mengatasi Liverpool di kandangnya sendiri.
Tidak ada yang tersembunyi ataupun rahasia di Liverpool. Skuat dan taktik bermainnya selalu sama. Kali ini perbedaannya hanya terletak pada sosok kiper dan belum menyatunya permainan tim, terutama pada organisasi pertahanan. Hal ini disebabkan oleh "jam bermain bersama" beberapa pemain inti yang belum cukup lama, seusai perhelatan Copa America dan Piala Afrika kemarin. Jadi Arsenal memang berkunjung pada waktu yang tepat!
Berkaca pada pertandingan Southampton-Liverpool kemarin, hampir tidak terlihat kekurangan permainan Liverpool secara tim. Kekecualian mungkin hanya pada lini belakang. Tampaknya para bek Liverpool memasang garis pertahanan terlalu tinggi, untuk melakukan perangkap offside. Ini memang gaya bermain khas Jurgen Klopp ataupun Pep Guardiola yang menyukai permainan menyerang secara kolektif.
Gaya bermain begini menuntut kiper cerdas kelas dunia yang bisa bermain bak seorang libero pula. Dua bek sayap Liverpool sangat aktif membantu serangan. Keduanya bak flank sejati pula, dengan torehan asis melebihi semua pemain terbaik Manchester City. Sebaliknya ketika bertahan, kedua bek sayap ini pun susah juga untuk dilewati, sehingga susah untuk mengirim crossing ke jantung pertahanan Liverpool.
Sementara lini tengah pertahanan Liverpool dikawal oleh mantan bek termahal dunia yang juga bek terbaik Liga Inggris, Virgil van Dijk yang akan bermain bersama Joe Gomez atau Joel Matip. Kolaborasi bek tengah bersama kiper terbaik dunia, Alisson Becker adalah yang terbaik di EPL. Salah satu cara pengamanan mereka selama ini adalah kombinasi backpass yang mumpuni. Awalnya Becker pun pernah melakukan blunder ketika menerima backpass. Tetapi seiring waktu berjalan, kombinasi backpass Liverpool semakin apik.
Tetapi masalahnya Becker tidak bermain melawan Arsenal nanti! Dan Adrian ternyata adalah seorang "penangkap bola" bertipe "jadoel" yang mati gaya kalau bermain backpass! Dan... Aubameyang adalah salah seorang predator terbaik di dunia yang  bisa memanfaatkan backpass ngaco ataupun perangkap offside lawan yang gagal. Diatas Auba hanya ada seorang saja, yaitu Filippo Inzaghi. Itu pun karena Inzaghi "memang terlahir offside..."
Musim lalu, Aubameyang bersama "duo serigala" Liverpool, Sadio Mane-Salah menjadi top skorer Liga Inggris. Secara kualitas pemain, lini depan Liverpool dan Arsenal itu setara. Hanya saja kelebihan Liverpool itu terletak pada dukungan dari duo bek sayap yang sering memberikan asis kepada penyerang. Seandainya Arsenal memiliki duo bek sayap seperti Liverpool, mungkin saja lini depan Arsenal menghasilkan gol lebih banyak daripada lini depan Liverpool.
Nah ada satu lagi yang terlewatkan. Sebenarnya lini depan Liverpool yang dihuni oleh trio Firmansah (Firmino-Mane-Salah) bukanlah sosok penyerang sejati, karena posisi mereka sebenarnya adalah gelandang serang. Sialnya lagi, ketika mereka kehilangan bola, seketika itu pula mereka berubah menjadi sosok gelandang bertahan yang akan segera memutus serangan lawan, bahkan akan berusaha pula untuk merebut bola, dan menyusun serangan lagi.
Saya bisa menjamin kalau total tembakan Liverpool pasti akan lebih banyak dari Arsenal. Sekarang persoalannya adalah, berapa dari tembakan itu yang bisa dikonversikan menjadi gol. Sebab kalau tembakan yang didapat sama, pasti Arsenal yang akan lebih banyak mencetak gol!
Lini tengah kedua tim sepertinya seimbang karena para gelandang Arsenal dan Liverpool ini bertipe "gelandang pengangkut air" atau gelandang box to box. Seharusnya Arsenal sedikit lebih unggul karena mereka memiliki sosok playmaker pada diri Mesut Ozil dan Henrikh Mkhitaryan. Tapi sayangnya kedua "seniman" ini hanya mengandalkan bakat semata saja untuk bermain bola. Akhirnya kedua pemain malas, bergaji mahal ini tak ubahnya seperti parasit saja.
Kelemahan utama dari Arsenal terletak pada lini pertahanan. Itulah sebabnya Arsenal kemudian mendatangkan David Luiz dari Chelsea. Pengalaman dan kematangan Luiz tentu bisa memberi ketenangan.Â
Selain itu Luiz juga cakap memainkan formasi 3 bek tengah sejajar, yang sukses dimainkannya bersama Conte di Chelsea. Â Akan tetapi Luiz sudah melewati masa keemasannya. Usia tidak bisa dibohongi, dan terkadang Luiz bertindak ceroboh. Jadi kalau Luiz dalam kondisi baik, maka pertahanan Arsenal akan cukup kuat menghadapi Liverpool.
Solusi terbaik adalah dengan memainkan tempo untuk merusak irama permainan cepat Liverpool. Sayang Ramsey sudah pergi. Seharusnya Ozil atau Mkhitaryan bisa menjadi playmaker. Tetapi beranikah Emery mencobanya?
Formasi terbaik Arsenal adalah dengan skema 4-2-3-1, agar mereka kuat dalam bertahan dan cukup mematikan saat melakukan serangan balik. Lini belakang diisi oleh Bellerin, Sokratis, Luiz dan Tierney/Maitland-Niles.
Lini tengah mutlak diisi duet pivot Lucas Torreira dan Matteo Guendouzi. Nah yang rumit adalah komposisi 3 gelandang serang plus 1 penyerang tengah. Yang pasti sudah ada 2 nama pada sosok Aubameyang dan Dani Ceballos yang berposisi sebagai trequartista (attacking midfielder) Aubameyang bisa ditempatkan sebagai penyerang tengah ataupun sayap kiri sesuai kebutuhan. Ketika menghadapi Burnley kemarin, Lacazette yang menjadi penyerang tengah sedangkan Auba berposisi di sayap kiri.
Kalau Emery yakin Ozil bisa bermain baik, maka formasi terbaik adalah Ozil di kiri sebagai playmaker, Ceballos ditengah, Nicolas Pepe di kanan, sedangkan Auba bertindak sebagai penyerang tengah. Pertandingan ini didjamin akan berlangsung menarik dan menengangkan.
Selamat menikmati, salam sepakbola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H