Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester United Salah Pilih Orang...

18 Maret 2018   05:15 Diperbarui: 18 Maret 2018   09:31 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Sumberbola.com

"Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.." adalah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan keadaan MU sekarang ini. Sejak kehadiran sosok Mourinho di MU, kini semakin banyak yang membenci MU dan merapalkan doa untuk kesialan mereka. Kebencian itu dimulai dari sosok van Gaal, pelatih MU sebelumnya yang diselingkuhi petinggi MU bersama Mourinho...

Apakah kehadiran Mou yang kemudian "memiskinkan" MU lewat belanja gila-gilaannya itu membawa hasil? Jawabannya beragam, tetapi jelas tidak sesuai dengan biaya 300 juta pound (sekitar Rp 5,75 triliun) yang dikeluarkan MU untuk membeli pemain baru sejak kedatangan Mourinho itu. Belanja itu dimulai dengan pembelian mantan pemain MU, Paul Pogba yang transfernya kemudian memecahkan rekor dunia ketika itu.

Louis van Gaal adalah sosok yang sedikit kontroversial juga. Namun dia ini seorang penikmat sepak bola menyerang. Menurut van Gaal, kemenangan tidak akan berarti apa-apa jika sepak bola diatas lapangan tidak enak dipandang. Klub mempunyai kewajiban moral untuk menghibur penonton lewat permaninan atraktif, yaitu sepak bola menyerang! Itulah yang ditunjukkan van Gaal ketika menangani Ajax, Barcelona, Bayern Munchen dan Timnas Belanda.

Namun untuk urusan "lambe," sosok van Gaal ini "sebelas dua belas" juga dengan sosok penggantinya yang bernama Mourinho itu! Ketika MU menang atas Liverpool Desember 2014 lalu, ia kemudian berkata, "Satu yang paling penting adalah filosofi saya, dan ketika tim tetap dengan filosofi saya, tim bisa melakukannya karena setiap pemain telah bermain dalam filosofi tersebut"

Pernyataan model begini ini memang khas van Gaal, yang kemudian seperti menjadi trademark bagi pelatih MU (terutama kalau bisa mengalahkan Liverpool) Jika menang, van Gaal akan mengatakan itu berkat filosofinya. Sementara jika kalah, ia akan mengatakan kalau para pemain tidak bisa menerapkan filosofinya secara benar di lapangan....

Namun petinggi MU sepertinya tidak mau memberi waktu lagi bagi van Gaal untuk meneruskan bualannya. Itu semata karena bos tergoda mendengar bualan seseorang yang baru saja ditendang dari Stamford Bridge. Pembual itu bernama asli, Jose Mourinho!

Sejak dulu Mou memang berhasrat menjadi suksesor Ferguson untuk menukangi MU. Namun Fergie yang "sirik" dan tak suka kepadanya, justru memilih Moyes untuk menjadi suksesornya di AON Training Complex, Carrington (markas latihan MU)

Namun Moyes hanya seumuran jagung saja di MU. "Jagung itu kemudian meletup menjadi popcorn," dan Moyes lalu ditendang secara dramatis. Dan sejak itu, MU kemudian menerima "karma buruk" akibat perbuatannya terhadap Moyes tersebut...

Kini sosok pelatih MU tak ubahnya seperti sosok keris Mpu Gandring dari kerajaan Singasari! Penuh dengan drama, intrik, dendam membara, perselingkuhan dan petaka! Kini sosok Mourinho juga terancam bahaya oleh "keris yang ditusukkannya ke bokong van Gaal sebelumnya!" Teranyar MU tersingkir dari Liga Champion oleh Sevilla anak asuh Ken Arok, eh Montela itu...

Kalau mau diperbandingkan, Sevilla itu seperti daerah Tumapel yang digawangi oleh Tunggul Ametung. Sementara Manchester United itu seperti kerajaan Kediri yang diperintah oleh Raja Kertajaya. Namun tiada dinyana tiada diduga, MU tersungkur ditangan Sevilla! Berdasarkan ramalan kitab Primbon dan erek-erek togel, kutukan keris Mpu Gandring diduga menjadi penyebab utama kekalahan MU tersebut...

***

Sepertinya petinggi MU tak suka dengan "filosofi" ala van Gaal ini, karena tak sabar menunggu hasilnya. Namun menurut van Gaal sepak bola itu bukan Balpirik, balsem yang begitu dioles langsung panas! Tak lama kemudian (ada provokatornya) mantan pemain dan para pandit sepak bola ikut-ikutan juga membully skema taktik Van Gaal ini.

Para petinggi kemudian berkonspirasi untuk menendang van Gaal. Mereka lalu menyewa filosofi pragmatisme ala Mou. Sepintas tampaknya usaha ini berhasil. Mou kemudian memberi gelar kepada MU. Tapi jangan tanya nilai gelar tersebut jika dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Karena itu akan tampak seperti membeli keripik singkong seharga Rp 5 juta sebungkus...

Kekalahan dari Sevilla kemarin memang menyakitkan. Bukan terkait hasil, melainkan cara dari kekalahan MU tersebut! Berdasarkan statistik pertandingan, 21 tembakan dilepaskan Sevilla ke gawang MU dengan 6 tepat sasaran. Bandingkan dengan MU yang melepaskan 17 tendangan, dan 3 tepat sasaran. Artinya dari segi permainan, MU memang kalah telak!

Kesalahan taktik jelas menjadi penyebab! Dalam 2 pertandingan menghadapi Sevilla, MU hanya bisa melesakkan 1 gol saja. Itu bukan karena para penyerang MU itu mandul, melainkan karena taktik Mou itu memang terlalu "mengetatkan celana" para pemain MU itu ketika berlari...

Bandingkan dengan Liverpool yang mampu melesakkan 5 gol dalam 2 pertandingan! Di La Liga musim ini gawang Sevilla telah bobol 42 kali. Pada fase penyisihan grup di Liga Champion Sevilla kebobolan 12 kali dari 6 pertandingan!Artinya gawang Sevilla memang rawan bobol!

Kalau MU sejak awal bermain ngotot seperti 15 menit terakhir itu, bukan tidak mungkin MU akan menggunduli Sevilla! Apalagi MU memiliki pertahanan yang cukup mumpuni untuk menjinakkan serangan balik musuh. Sebenarnya bukan dalam pertandingan melawan Sevilla saja MU bermain "buruk."  Hampir dalam seluruh pertandingan dibawah asuhan Mou, MU bermain buruk untuk ukuran nama besar mereka itu!

Sungguh sangat tidak pantas rasanya kalau MU sebagai salah satu klub terbesar di dunia memainkan sepakbola negatif seperti yang mereka pertontonkan selama ini bersama Mou! Padahal MU memiliki pemain-pemain berkelas dunia. Mereka juga memiliki kedalaman skuat yang sangat mumpuni dan berkualitas. Dengan skuat demikian, Mou bisa memiliki variasi permainan yang banyak. Semua pelatih di EPL tentu saja sangat iri dengan skuat Mou ini...

***

Kini para petinggi MU mulai resah. Bukan saja terhadap hasil buruk MU, tetapi juga terhadap pernyataan Mourinho atas kegagalannya tersebut. Dalam monolognya kepada pers, Mou ngeles dan tidak merasa gagal. Mou merasa kegagalan adalah hal yang biasa bagi klub seperti MU. Mou mengatakan bahwa dia juga dulu pernah mengalahkan MU (bersama Porto dan Real Madrid) jadi kekalahan ini jangan terlalu didramatisir...

Selain itu Mou juga menyinggung soal "warisan" skuat tetangga, Manchester City yang sangat mumpuni, yang menurut Mou sudah ada dari masa lalu sebelum Pep datang (pernyataan ini untuk merendahkan prestasi Pep Guardiola...)  

Menurut Mou kalau kualitas pemainnya seperti milik tetangga itu, maka MU pasti tidak akan tersingkir dari Liga Champion. Untuk itu Mou meminta tambahan uang lagi untuk berbelanja pemain baru pada musim panas mendatang...

Dunia persepakbolaan kemudian geger dengan pernyataan seorang Mourinho yang tidak tahu malu ini. Pertama, sebagai seorang pekerja yang makan gaji (dan gajinya sangat mahal) sungguh tidak pantas seorang manajer berkata begitu. Belum pernah ada seorang manajer (bahkan yang dipecat secara tidak enak pun) di EPL yang berkata begitu menghina "periuk tempat dia mencari makan..."

Mou mempunyai otoritas yang tinggi dalam menangani MU (sesuatu yang tidak pernah diberikan kepada Moyes maupun van Gaal!) Mou yang menentukan pemain maupun skema taktik permainan MU. Catat juga, Mou menghabiskan 300 juta pound (sekitar Rp 5,75 triliun) untuk membeli pemain! Coba bayangkan betapa senangnya pelatih Persija kalau diberi 1% saja dari jatah Mourinho untuk belanja pemain... Tepatlah kata pepatah, "Muka buruk cermin dibelah..."

Kedua, sebagai sesama manajer di EPL, sungguh tidak elok dan tidak sopan mencampuri urusan orang lain, apalagi merendahkannya! Ketika Pep datang, City nyaris tidak ikut Liga Champion. Pep juga nirgelar pada tahun pertamanya. Akan tetapi prestasi City sekarang ini adalah berkat kejeniusan Pep yang berhasil memoles para pemainnya menjadi lebih baik dari sebelumnya!

Ketika bek kiri Benjamin Mendy cedera parah, Pep lalu menaruh Fabian Delph yang sejatinya seorang gelandang pada posisi itu. Sebelumnya Delph sudah nyaris pergi karena gagal bersinar di City. Berkat Pep, Delph kemudian bermain gemilang di posisi Mendy. Sterling sudah nyaris dijual. Pep kemudian mendorongnya ke depan. Hasilnya Sterling menjadi top skorer nomer dua City!

Ketika berada di Chelsea, Mourinho mengusir Kevin de Bruyne. Lalu Pep memolesnya menjadi pangeran asist di EPL! Demikian juga halnya dengan Leroy Sane yang sebelumnya tidak dikenal, kini menjadi pujaan para wanita setelah dipoles Pep. Bahkan seorang "kakek" seperti Yaya Toure saja masih bisa berdaya dibawah polesan Pep...

Kalau mau jujur, Mou itu sebenarnya tidak ada hebat-hebatnya. Mourinho itu tidak mampu memoles seorang pemain menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ketika Mou mempunyai masalah pada satu posisi, maka pendekatannya adalah cara instan, yaitu dengan cara membeli pemain hebat untuk posisi tersebut! Solusi yang sederhana tapi butuh biaya!

Mourinho seharusnya malu kepada Pep dan manajer lain. Lihat dulu bagaimana seorang Claudio Ranieri, dengan bujet pas-pasan tapi mampu membawa Leicester menjuarai EPL. Sementara itu Mourinho kemudian ditendang Chelsea karena terlalu banyak bacot, tapi miskin prestasi! Prestasi Mou jelas mandeg karena Abramovich tidak mau lagi membeli pemain baru baginya!

Dulu Mou menyanjung Pogba, lalu kemudian meninggalkannya. Mou memang selalu begitu. Juan Mata bisa menjadi saksi bagaimana dia di "PHP" sejak di Chelsea, lalu kemudian di MU!

Pemain paling sial tentu saja Alexis Sanchez. Tadinya Sanchez sudah nyaris merapat ke City untuk kemudian mengangkat tropi juara EPL 2017-2018. Akan tetapi ditengah jalan, berkat bantuan "keris Mpu Ganding," Sanchez kemudian menyeberang ke pelukan Mou untuk kemudian menuai karma buruk!

Maka tepatlah seperti yang tertulis pada ramalan kitab Primbon, "selama Mourinho menukangi MU, maka MU tidak akan bisa menjuarai EPL dan Piala Champion sekaligus...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun