Dunia persepakbolaan kemudian geger dengan pernyataan seorang Mourinho yang tidak tahu malu ini. Pertama, sebagai seorang pekerja yang makan gaji (dan gajinya sangat mahal) sungguh tidak pantas seorang manajer berkata begitu. Belum pernah ada seorang manajer (bahkan yang dipecat secara tidak enak pun) di EPL yang berkata begitu menghina "periuk tempat dia mencari makan..."
Mou mempunyai otoritas yang tinggi dalam menangani MU (sesuatu yang tidak pernah diberikan kepada Moyes maupun van Gaal!) Mou yang menentukan pemain maupun skema taktik permainan MU. Catat juga, Mou menghabiskan 300 juta pound (sekitar Rp 5,75 triliun) untuk membeli pemain! Coba bayangkan betapa senangnya pelatih Persija kalau diberi 1% saja dari jatah Mourinho untuk belanja pemain... Tepatlah kata pepatah, "Muka buruk cermin dibelah..."
Kedua, sebagai sesama manajer di EPL, sungguh tidak elok dan tidak sopan mencampuri urusan orang lain, apalagi merendahkannya! Ketika Pep datang, City nyaris tidak ikut Liga Champion. Pep juga nirgelar pada tahun pertamanya. Akan tetapi prestasi City sekarang ini adalah berkat kejeniusan Pep yang berhasil memoles para pemainnya menjadi lebih baik dari sebelumnya!
Ketika bek kiri Benjamin Mendy cedera parah, Pep lalu menaruh Fabian Delph yang sejatinya seorang gelandang pada posisi itu. Sebelumnya Delph sudah nyaris pergi karena gagal bersinar di City. Berkat Pep, Delph kemudian bermain gemilang di posisi Mendy. Sterling sudah nyaris dijual. Pep kemudian mendorongnya ke depan. Hasilnya Sterling menjadi top skorer nomer dua City!
Ketika berada di Chelsea, Mourinho mengusir Kevin de Bruyne. Lalu Pep memolesnya menjadi pangeran asist di EPL! Demikian juga halnya dengan Leroy Sane yang sebelumnya tidak dikenal, kini menjadi pujaan para wanita setelah dipoles Pep. Bahkan seorang "kakek" seperti Yaya Toure saja masih bisa berdaya dibawah polesan Pep...
Kalau mau jujur, Mou itu sebenarnya tidak ada hebat-hebatnya. Mourinho itu tidak mampu memoles seorang pemain menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ketika Mou mempunyai masalah pada satu posisi, maka pendekatannya adalah cara instan, yaitu dengan cara membeli pemain hebat untuk posisi tersebut! Solusi yang sederhana tapi butuh biaya!
Mourinho seharusnya malu kepada Pep dan manajer lain. Lihat dulu bagaimana seorang Claudio Ranieri, dengan bujet pas-pasan tapi mampu membawa Leicester menjuarai EPL. Sementara itu Mourinho kemudian ditendang Chelsea karena terlalu banyak bacot, tapi miskin prestasi! Prestasi Mou jelas mandeg karena Abramovich tidak mau lagi membeli pemain baru baginya!
Dulu Mou menyanjung Pogba, lalu kemudian meninggalkannya. Mou memang selalu begitu. Juan Mata bisa menjadi saksi bagaimana dia di "PHP" sejak di Chelsea, lalu kemudian di MU!
Pemain paling sial tentu saja Alexis Sanchez. Tadinya Sanchez sudah nyaris merapat ke City untuk kemudian mengangkat tropi juara EPL 2017-2018. Akan tetapi ditengah jalan, berkat bantuan "keris Mpu Ganding," Sanchez kemudian menyeberang ke pelukan Mou untuk kemudian menuai karma buruk!
Maka tepatlah seperti yang tertulis pada ramalan kitab Primbon, "selama Mourinho menukangi MU, maka MU tidak akan bisa menjuarai EPL dan Piala Champion sekaligus...."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H