Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mereka yang Siap Menantang dan Mengambil Alih Juara MotoGP 2018

5 Januari 2018   18:16 Diperbarui: 6 Januari 2018   17:05 3751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : motorcycle-usa.com

Perhelatan MotoGP tahun 2017 telah usai digelar dengan menampilkan "petahana" Marc Marquez sebagai juara dunia 2017 dengan 298 poin, diikuti oleh Andrea Dovizioso sebagai peringkat kedua dengan 261 poin dan Maverick Vinales sebagai peringkat ketiga dengan 230 poin.

Akan tetapi bagi Marc Marquez perjuangan untuk meraih jawara 2017 kali ini tidak bisa diraih dengan mudah. Tekanan dari Dovi membuat Marquez harus menunggu hingga perhelatan terakhir di GP Valencia. 

Bukan itu saja, Dovi bahkan memaksa Marquez harus mengeluarkan segala "keterampilan akrobatik" yang dimilikinya agar lolos dari sergapan sirkuit Ricardo Tormo yang membuat banyak pembalap harus terkapar keluar dari track...

Ketika itu, pada lap ke-23 Marquez berhasil melewati Zarco di trek lurus sebelum memasuki tikungan pertama. Ketika memasuki tikungan maut tersebut, Marquez kehilangan kendali, dan motornya meluncur ke sisi luar tikungan dalam posisi rebah bersama tubuhnya. 

Ajaibnya Marquez berhasil menguasai keadaan, menegakkan kembali motornya untuk melanjutkan balapan, dan mengunci podium! Keterampilan Marquez itu seakan menunjukkan kepada dunia, bahwa dia memang pantas untuk meraih empat kali titel jawara dunia MotoGP...

Disaat dunia otomatif lain seperti Rally, F1, Indy Car, Super Bike ataupun Motor Cross semakin redup, justru MotoGP semakin diminati penggemar. Hal ini tidak terlepas dari regulasi awal 2016 yang membuat persaingan setiap tim menjadi kompetitif. 

Pada 2016 lalu MotoGP mencatat rekor baru. Ada 9 orang pembalap yang berhasil menjuarai rangkaian seri MotoGP! Artinya balapan  MotoGP kini semakin seru karena tidak lagi didominasi oleh pembalap dan tim yang itu-itu saja...

***

Lalu bagaimana dengan prediksi 2018? Apakah The Baby Alien ataupun Valentino Rossi masih bisa berjaya? Setelah "belajar dulu" selama setahun, mampukah Jorge Lorenzo menjadi jawara bersama Ducati? 

Inikah saat yang tepat bagi Dovi untuk menjadi jawara baru? Lalu bagaimana dengan potensi Maverick Vinales, Johann Zarko ataupun Danillo Petrucci?

Entah mengapa, saya terpaksa harus mencoret nama Rossi, Lorenzo dan Dani Pedrosa dari Daftar calon jawara MotoGP 2018. Mungkin mereka ini akan menjuarai beberapa seri GP pada tahun 2018. Tetapi itu saja tidaklah cukup untuk menjadi kampiun. Tentu saja tidak akan ada yang meragukan kemampuan mereka ini. 

Akan tetapi mereka ini telah kehilangan "rasa lapar, gairah" dan "kegilaan yang melampaui batas kemampuan manusia normal," hal yang sangat dibutuhkan agar bisa mengalahkan pembalap-pembalap lainnya!

Dalam adu "wheel to wheel" dengan kecepatan diatas 200 km/jam, bukan hanya ketrampilan mengenderai saja yang dibutuhkan, tetapi juga nyali! Siapa yang paling belakangan "menginjak rem" dipastikan akan menjadi orang pertama yang memasuki tikungan dan memenangkan duel tersebut! 

Tanpa "gairah" takkan mungkin Pedrosa mau meladeni Jonas Folger yang "kesurupan" untuk beradu "wheel to wheel" di sirkuit Sachsenring yang merupakan kandang dari Folger tersebut!

Sebaliknya Maverick Vinales, Johann Zarko ataupun Danillo Petrucci akan bermain kesetanan tahun ini. Diawal musim 2017 Vinales tampil sangat menjanjikan dengan menjadi pemuncak di dua seri awal. 

Banyak yang percaya kalau Vinales akan mematahkan dominasi Marquez dan menjadi juara musim 2017. Namun fakta berbicara lain. Perlahan tapi pasti duet Vinales-Rossi kemudian tersingkir secara perlahan dari pertarungan jawara 2017. Le Mans yang merupakan sirkuit kelima MotoGP menjadi sirkuit terakhir Vinales menjadi juara.

Yamaha yang hanya bisa menjuarai empat seri menjadi terdakwa utama melempemnya prestasi Vinales-Rossi. Akan tetapi Yamaha pasti akan berjuang keras untuk mengembalikan nama besar mereka. Kalau motor sudah oke, tinggallah kini Vinales yang berjuang untuk gelar perdananya.

Sepertinya tahun 2018 adalah akhir petualangan Rossi di MotoGP. Ada waktunya datang dan ada waktunya untuk pergi. Now it's time to say goodbye...

Tahun 2018 ini juga menjadi masa penentuan Lorenzo di Ducati. Kalau prestasinya nyaris sama dengan 2017, so pasti dia akan dipecat! Lalu opsinya hanya dua. Pensiun dari MotoGP atau mencoba "CLBK" (Cerita Lama Buka Lagi) dengan Yamaha! 

Tapi kalau Rossi tetap ngeyel ikutan musim 2019, atau Marquez nekat mau menjajal Yamaha, maka bisa dipastikan Lorenzo akan pensiun! Honda tidak akan mau memakai jasa Lorenzo, dan Lorenzo tentu tidak akan sudi menunggangi Suzuki atau motor tim satelit...

Apa yang kurang dari seorang Dani Pedrosa? Sejak menjajal MotoGP pada 2006 lalu, Pedrosa hanya bisa menjadi "nyaris juara" dibawah bayang-bayang Rossi, Casey Stoner, Lorenzo dan Marquez. 

Banyak yang beranggapan kalau tubuh mungilnya itu tidak cocok untuk MotoGP. Padahal sebelumnya Pedrosa adalah penguasa kelas 125 CC dan 250 CC! Pedrosa telah meraih 54 gelar juara, 31 di MotoGP, 15 di kelas 250 CC dan 8 di kelas 125 CC! Pedrosa juga berhasil naik 153 podium MotoGP! Pada seri penutup GP Valencia lalu, Pedrosa adalah jawara sirkuit Ricardo Tormo dengan 7 gelar, 1 di kelas 125 CC (2002) 2 di kelas 250 CC (2004 dan 2005) dan 4 di MotoGP (2007, 2009, 2012 dan 2017)   

Selain faktor non teknis, musuh utama Pedrosa adalah cedera yang kerap menghantuinya. Ini mungkin tahun penentuan juga bagi Pedrosa. kalau prestasinya tetap mandeg, dia mungkin akan mengikuti jejak Rossi ataupun Lorenzo, untuk pensiun bersama.

Dovi tidaklah muda seperti Vinales, Folger ataupun Zarko. Dovi seperti reborn, terlahir kembali di ujung usia emasnya. Dovi bukanlah seorang "bonek," karena dia bertarung dengan penuh perhitungan, sabar dan meneguhkan hatinya untuk tetap fight menekan atau mempertahankan posisi dari tekanan lawan. 

Akan tetapi Marquez kini juga begitu! Sekalipun menyandang predikat baby, tetapi The Baby Alien ini berlaku seperti seorang daddy! Marquez kini juga bertarung lebih sabar dan memakai strategi dalam membalap! Musim 2015 yang buruk telah memberinya pelajaran berharga!

Marquez kini tidak lagi ngotot harus selalu menang di tiap seri, yang penting bisa konsisten naik podium! Tahun 2016 lalu, cukup dengan juara di 5 seri, Marquez lantas menjadi juara. 

Rossi bahkan "cuma" mengantongi juara 2 seri untuk posisi runner-up, mengalahkan Lorenzo yang mengantongi juara 4 seri! Tahun 2017 lalu, Marquez berbagi gelar juara 6 seri bersama Dovi, namun Marquez kemudian menjadi juara. Berbekal pengalaman kemarin, tentu saja kali ini Dovi lebih siap untuk bersaing menjadi juara 2018!

***

Kini saatnya berbicara tentang anak muda dengan semangat membara! Maverick Vinales menjadi yang terdepan. Tahun lalu Vinales merebut 3 gelar juara seri di awal musim untuk kemudian berpuasa! Ingat, pada 2016 Marquez bisa menjadi kampiun bermodalkan 5 seri dan tampil konsisten. 

Kalau Vinales konsisten membalapnya, peluang Vinales untuk menjadi juara dunia lebih besar bila dibandingkan peluang Dovizioso! Jadi Vinales dan Dovizioso adalah dua penantang terbaik untuk merebut gelar juara MotoGP 2018!

Setelah Vinales dan Dovizioso menyusul trio Pedrosa, Lorenzo dan Rossi menjadi kandidat berikutnya. Kalau trio ini bisa menemukan "gairah" seperti dulu lagi, bukan tidak mungkin mereka ini akan bisa mengungguli trio Marquez, Dovizioso dan Vinales untuk gelar juara MotoGP 2018!

Di barisan pembalap kuda hitam yang bisa mengacaukan skema balapan yang sudah diprediksi menjadi "berantakan," tentu saja ada rookie 2017 Johann Zarko dan Jonas Folger yang terkadang tampil menggila khas anak muda! Lalu kemudian ada "singa tua" Cal Crutchlow dan Danillo Petrucci yang berhasrat besar untuk menggeser posisi Lorenzo di Ducati!

Pembalap lainnya sepertinya, maaf akan menjadi pelengkap saja. Mungkin saja akan ada kejutan pada beberapa seri, misalnya hujan atau crash yang melibatkan banyak pembalap, sehingga balapan menjadi liar dan tidak bisa diprediksi lagi...  

Tetapi yang jelas balapan musim 2018 dipastikan akan berjalan seru, dan sepertinya penikmat "trek-trekan" sudah tidak sabar lagi untuk menunggu musim balapan dimulai...

Salam hangat, Reinhard Hutabarat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun