Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diary Dokter Cinta (Bagian 9)

8 Desember 2017   08:56 Diperbarui: 8 Desember 2017   09:31 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih di jalan Rawamangun ketika Ben berhenti sebentar hendak membeli rokok dan minuman. Aku duduk saja di dalam mobil sambil mendengar lagu. Hanya sepersekian detik saja waktu ketika aku melihat ke depan, dan tiba-tiba saja sebuah benturan keras terjadi, dan semuanya menjadi gelap...

Ternyata aku ditabrak sebuah mobil dari arah yang berlawanan. Yang jelas anak itu mengemudikan mobil jipnya dengan kecepatan tinggi sambil bertelefon dengan pacarnya. Jip itu kemudian menghajar mobil Ben. Benturan itu membuatku gegar otak dan luka disekujur tubuh terkena pecahan kaca mobil. Setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi...

Ini hari ketiga aku di rumah sakit. Keluargaku semuanya hadir lengkap. Ada Papa dan mama. Ada kakakku tertua, Rudy dan Susan istrinya. Lalu kakakku si kembar Richard dan Ricky. Ricard datang bersama Nancy isterinya, sedangkan Ricky masih jomblo. Sangat jarang kami bisa berkumpul bersama begini.

Aku menatap Ricky dengan wajah serius. Richard dan Ricky ini memang susah dibedakan. Pembedanya adalah Ricky memiliki tahi lalat kecil dibawah bibirnya. Dulu sewaktu aku masih kelas dua SMA, sikembar ini pernah berantem hebat. 

Ceritanya Richard punya pacar baru bernama Anita. Ketika itu pas ulang tahun sikembar, Anita datang kerumah membawa coklat untuk Richard. Saat Anita datang, Richard sedang pergi ke warung untuk membeli rokok, sedangkan Ricky membaca majalah di teras samping rumah.

Lalu Anita datang mengucapkan selamat ulang tahun, memberikan coklat dan mencium Ricky. Ricky kemudian membalas ciuman itu, dan mereka pun berciuman dengan hotnya. Setelah mempersilahkan Anita duduk, Ricky lalu mengambil coklat tadi dan segera pergi kekamarnya, mengunci pintu untuk kemudian ngumpet disitu. Tak lama kemudian Richard datang dari warung. Lalu terdengarlah suara jeritan Anita.... rupanya dia tidak tahu kalau pacarnya itu kembar dan kembar pula bandotnya...

Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun