Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seribu Malam Mencumbu Bayangmu...

26 Oktober 2017   15:18 Diperbarui: 26 Oktober 2017   16:25 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Lihat.co.id

A secret to happiness is letting every situation be what it is instead of what you think it should be, and make the best of it.(Jojo)

Setiap malam Jojo akan datang mengunjungiku. Jojo datang dengan membawa cemilan kesukaanku, dan tentu saja sebuah cerita bagiku. Sebenarnya ceritanya itu tidak selalu baru tetapi selalu menarik dan baru bagiku. Cara Jojo bertutur selalu membuat aku kagum kepadanya. Terkadang suaranya lantang penuh semangat tapi tak jarang juga berbisik lembut ditelingaku membuat seluruh tubuh ini bergetar hebat...

Ketika Jojo berbisik lembut ditelingaku, maka aku akan mengatupkan mataku rapat-rapat agar aku bisa membayangkannya. Aku tak ingin membuka mata barang sedikitpun! Karena mata suka berbohong, mata terkadang menipu... Getaran suara Jojo tidak pernah menipuku...

Ada beberapa cerita yang sering diceritakannya dengan intonasi dan cara yang sama. Tetapi hatiku tetap berdebar dan tak sabar untuk menunggu Jojo menghabiskan ceritanya itu. Bagian yang paling aku suka tentu saja bagian dimana aku terlibat dalam cerita itu. Pada momen dimana aku terlibat dalam sebuah cerita, biasanya aku akan menjadi seorang hero. Apakah memang begitu, aku tidak tahu. Mungkin saja iya mungkin saja tidak. Atau mungkin saja Jojo membuat jalan ceritanya begitu. Tapi yang jelas hal itu membuatku sangat bahagia...

Adakah perempuan yang lebih baik daripada Jojo? Aku meragukannya. Setiap malam Jojo datang tepat waktu dan tidak pernah alpa. Jojo akan membawa cemilan dan segelas susu hangat dan tentu saja sebuah cerita yang akan membuatku melayang. Ceritanya akan tetap tinggal dalam nyenyak tidurku, mencumbui mimpiku dan meninggalkan sensasi hangat di hatiku...

***

Sudah lewat satu purnama kulalui tanpa Jojo. Aku memang sangat sibuk akhir-akhir ini. Aku bersama dr Clara dan dr Budi sibuk melakukan serangkaian tes yang sangat melelahkan. Begitu lelahnya sampai aku tak sadar sudah tertidur, terkadang dengan perut keroncongan. Tetapi hasil serangkaian tes itu membuat kami sangat happy..

Hari ini tidak ada tes sama sekali. Malam ini aku tiduran saja diatas ranjang. Ketika melihat jam dinding menunjukkan pukul 9 malam, aku terkejut karena belum melihat kehadiran Jojo! Waktu kemudian berlalu dengan cepat. Kini jam dinding menunjukkan pukul 10 malam. Aku mulai panik dengan ketidak hadiran Jojo. Aku kemudian melirik kalender meja. Buset!!! Angka-angka pada kalender itu mulus sama sekali tanpa lingkaran!

Biasanya aku selalu melingkari angka pada kalender meja pertanda kehadiran Jojo. Ternyata hampir sebulan ini Jojo tidak pernah datang! Apakah Jojo yang tidak pernah datang ataukah aku yang tidak pernah ada pada setiap kedatangannya? Aduh... aku mulai panik. Aku memang sangat sibuk sebulan ini. Rangkaian tes itu telah membuat aku melupakan Jojo... Aku merasa berdosa kepada Jojo, aku telah mengacuhkannya! Sudah seribu malam tanpa putus Jojo mengunjungiku, dan kini satu purnama berlalu tanpa kehadirannya....

Jam dinding menunjukkan tepat pukul 12.00 tengah malam. Aku sudah mulai bisa mengusai diriku. Tadi aku sudah menelan sebutir Alprazolam agar aku tenang dan bisa tidur. Besok pagi aku harus pergi, jadi harus bangun cepat. Aku tidak enak kepada dr Clara yang pagi hari biasanya sudah siap-siap untuk bekerja. Jadi aku mencoba untuk segera tidur. Besok aku akan berbicara kepada Jojo untuk meminta maaf...

*** 

Jam 8 pagi aku sudah standbye di ruang depan. Sudah sarapan. Aku mengenakan hem biru kesukaanku dipadu celana hitam. Tak lupa aku memakai dasi hadiah ulangtahunku dari Jojo. Koperku juga sudah standbye bersamaku. Tinggal menunggu supir jemputan. dr Clara dan dr Budi tampak berbicara di dekat pintu depan. Lalu pintu terbuka, dan aku menatap seseorang yang baru masuk, Jojo...

Setelah berbicara dengan dr Clara dan dr Budi, Jojo segera menghampiriku yang terlihat bingung. Inilah untuk pertama kalinya aku melihat Jojo pada pagi hari. Dia terlihat begitu anggun dan mempesona. Aku ingin meminta maaf kepadanya, tapi aku tak mampu berkata-kata karena bibirku terkatup rapat. "Morning honey... yuk!" bisiknya lembut ditelingaku sambil meraih koperku. Bisikan lembut itu persis sama dengan seribu malam bisikan yang menghampiri telingaku. Dia memang Jojoku! Aku lalu pergi mengikutinya....

Di pintu depan, aku lalu berhenti dan segera memeluk dengan erat dr Clara dan dr Budi. "Thanks bro, thanks sis.." kataku dengan tulus kepada mereka berdua. Terlihat dua titik air pada mata dr Clara. Dia lalu memelukku lagi dengan erat sambil berkata, "God bless you doc.."

Aku dan Jojo lalu masuk kedalam mobil. Jojo yang menyetir. Aku masih sedikit bingung ketika dr Budi menepuk tangan Jojo lewat jendela mobil yang terbuka, "Good luck doc.." lalu mobil Jojo bergerak jalan.

"Wellcome home honey..." kata Jojo sambil menepuk-nepuk tangan kananku. kami lalu meninggalkan tempat itu. Sebelum mobil melaju kencang, aku sempat membaca papan nama besar di depan bangunan itu, "Rumah Sakit Jiwa Mawar"

With all of my love

Reinhard Freddy Hutabarat

*Alprazolam,digunakan untuk mengobati kecemasan dan gangguan panik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun