Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Politik

HUT TNI, Jokowi "Lumpuhkan" Gatot!

6 Oktober 2017   16:22 Diperbarui: 6 Oktober 2017   16:30 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nobar film G3OS/PKI kemudian menimbulkan kegaduhan baru. Film propaganda Soeharto ini selalu diragukan "kesejarahannya." Orang bijak berkata, "Yang lalu biarkanlah berlalu. G3OS/PKI adalah sejarah kelam bagi seluruh anak bangsa, dan tak usah diungkit-ungkit lagi" Tapi ada seorang "anak nakal" yang mengungkitnya, bahkan mewajibkan nobar bagi "film hantu" yang sudah lama tak layak tonton ini...

Lalu orang bijak bertanya, "Hantu koq ditonton? Siapakah sasaran tembak "hantu" ini? Tak lain tak bukan tentu saja Pakde! Pakde memang selalu diselimuti isu hantu PKI. Sejak zaman Walikota, Gubernur, hingga Presiden, Pakde selalu diisukan sebagai "anak hantu!" Akhirnya hantu beneranpun takut bergentayangan gegara Pakde ini mobilitasnya tinggi sekali menyatroni seluruh pelosok Nusantara...

Kegaduhan terbaru adalah isu 5.000 pucuk senjata seludupan dengan mencatut nama Jokowi. Lalu Menko Polhukam memberi klarifikasi 517 pucuk senjata BIN yang dibeli dari Pindad. Tak lama kemudian terdengar isu bahwa prajurit TNI berhasil mengamankan 280 pucuk SAGL kaliber 40X46 mm di bandara Soeta. Ternyata senjata tersebut adalah untuk Satuan Brimob Polri, dan merupakan pengadaan yang untuk ketiga kalinya setelah tahun 2015 dan 2016. Sesuai dengan prosedur, senjata tersebut akan dikarantina lalu diverifikasi oleh BAIS-TNI terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada Polri.

Terkait isu terakhir, kali ini Gatot kena batunya. Dan dia seorang diri, karena ini menyangkut kepatutan dari seorang Panglima TNI! Hampir semua senior tidak suka akan "perilakunya" yang sudah kelewatan! Lalu banyak yang mengusulkan agar Gatot segera dievaluasi. Tetapi para senior buru-buru mengatakan tidak perlu evaluasi sama sekali, karena sudah mencium adanya CLBK "Cerita Lama Berulang Kembali" Apalagi 6 bulan lagi Gatot akan pensiun...

Rupanya dulu itu ada cerita "Seorang jenderal dizolimi oleh presidennya" Bermodalkan gitar dan lagu sendu, dia lalu melantunkan lagu keprihatinan untuk merayu suara ibu-ibu... dan dia berhasil! Rupanya jenderal ini ingin mengulang cerita lama tersebut... tetapi dia ketahuan!

Pada hari ultah kemarin, dia dinasehatin supaya jangan nakal lagi, supaya patuh kepada atasan, supaya jangan ngeyel, supaya jangan belagu, supaya jangan membuat kegaduhan lagi. Kini sang jenderal tertunduk bisu. Ternyata dia hanya seorang diri. Dia kemudian berjanji...

Sayup-sayup terdengar sebuah bisikan ditelingaku, "Jangan pernah melepaskan burung ditangan ketika mengharapkan burung di udara..." Aku tertegun mendengar bisikan itu, aku lalu  membalasnya dengan sebuah bisikan lembut, "Aku berjanji, aku tidak akan pernah melepaskan burungku...."

Salam hangat

Reinhard Freddy Hutabarat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun