Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Misteri Impor LNG dari Singapura

12 September 2017   08:40 Diperbarui: 12 September 2017   15:41 3157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi saya yakin, Keppel pasti tidak akan memakai Terminal regasifikasi Arun, melainkan akan memakai FSRU (Floating Storage Regasification Unit)  FSRU ini sejatinya adalah sebuah kapal yang dilengkapi dengan peralatan yang mampu merubah LNG dari bentuk cair ke bentuk gas (regasifikasi) untuk kemudian disalurkan ke konsumen melalui jaringan pipa gas.

FSRU yang mobile ini tentu saja sangat fleksibel dan murah karena dapat langsung hadir di "halaman depan rumah konsumen" (PLTGU Sicanang berada persis di pinggir laut dan memiliki dermaga sendiri) Kalau sekiranya kontrak lama habis, FSRU dapat berpindah ke "halaman depan rumah konsumen" yang lain tanpa harus melakukan demobilisasi pada instalasi regasifikasinya. Jadi memang wajar Keppel bisa memangkas harga LNG nya. Tetapi kondisi ini hanya berlaku pada daerah Sumatera, atau yang jaraknya lebih dekat ke Singapura saja. Kalau misalnya konsumen di Kupang, tentu saja akan lebih menguntungkan LNG dari kilang Tangguh.

***

Kehadiran Keppel ini tentu saja bagaikan "petir di siang bolong" bagi para trader "bermodal pipa" maupun para calo dan pemburu rente yang selama ini sudah keenakan. Kini jasa mereka sudah tidak diperlukan lagi! Ini bukan soal nasionalisme atau pat gulipat yang dihembuskan oleh para mafia migas dan kaum sumbu pendek yang ingin mengambil kesempatan untuk memojokkan pemerintah. Sejatinya ini adalah murni kalkulasi bisnis semata, dimana efisiensi dan keunggulan teknik menjadi pembeda.

PLN selama ini membeli LNG sangat mahal. Ketika harga toll fee pipa sudah dipangkas, harganya masih dikisaran US $ 10 per MMBTU. Lalu Keppel datang. Jonan lalu membentengi Pertamina/PGN dengan Permen ESDM Nomor 45 Tahun 2017, sehingga harga LNG Keppel di halaman rumah PLTGU Belawan tidak boleh lebih mahal dari US $ 6,59 per MMBTU!! Namun Keppel tidak gentar dan siap memasok LNG ke Pertamina dan Industri dalam negeri.

Bagi PLN, perbedaan harga LNG berkisar US $ 3,41 per MMBTU itu akan menghemat biaya BBG hingga triliunan rupiah per tahun. Bagi duet Jonan-Arcandra Tahar, isu Keppel ini terasa pas sebagai "menu pembuka" untuk membenahi mafia gas di Indonesia. Mafia minyak sudah dibabat. Mafia tambang yang doyan minta saham juga sudah gigit jari. Kini menyusul mafia gas yang selama ini bisa seenaknya mengatur negeri ini. Tentu saja para mafia ini akan melawan, terutama dengan menggandeng kaum sumbu pendek. Tunggu saja, demo berkode togel akan segera dimulai.... 

Sumber :

http://ekonomi.kompas.com/read/2016/09/20/151959726/ini.alasan.harga.gas.di.indonesia.lebih.tinggi.dibandingkan.negara.lain

https://pemeriksaanpajak.com/2017/08/24/pemerintah-tinjau-ulang-harga-impor-gas-dari-singapura/

http://www.geologinesia.com/2016/01/proses-pencairan-gas-alam-menjadi-lng.html

https://finance.detik.com/energi/d-3621946/tarif-pipa-gas-arun-belawan-dipangkas-jadi-us-15mscf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun