Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pungli, Oh... Pungli

14 Oktober 2016   19:01 Diperbarui: 14 Oktober 2016   19:17 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : RMOL.co

Rasa nikmat itu tidak pernah berhenti, bahkan ketika akan menutup mata. Jadi pungli tidak semata uang saja, tetapi juga suatu penghormatan dan pengakuan atas sebuah kekuasaan!

Jadi dari segi historisnya, kita memang mempunyai kecenderungan yang kuat untuk melakukan pungli karena pungli itu sudah seperti budaya dalam masyarakat kita. Kita semuanya harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini karena melakukan pembiaran selama ini.

***

Disatu sisi, kita harus mengapresiasi langkah presiden Jokowi ini. Ini sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya. Tidak ada yang dapat mengatasi pungli. Tidak wakil ketua DPR atau Kapolri sekalipun karena di tubuh polri pun banyak terjadi pungli.

“Yang kotor atau yang kurang bersih tidak dapat membersihkan yang kotor!” Hanya seorang presiden yang dapat melakukannya!

Jokowi telah memulainya. Proses pembersihan ini akan berlangsung lama, dan hasilnya tergantung kepada dukungan rakyat negeri ini. Kalau percaya kepada Jokowi yang telah memulainya dan tetap mendukungnya, maka proses pembersihan akan berjalan cepat dengan hasil yang bagus.

Bagaimana dengan suara sumbang dari wakil rakyat tersebut? Abaikan saja. Kalau ada anggota DPR yang ngomong ngawur, memang begitulah adanya karena yang memilih mereka adalah orang-orang ngawur juga. “Kalau anda melihat dua ekor kebo bernyanyi sumbang, tunggu saja. Dibelakangnya ada banyak kebo-kebo bodoh yang mengikutinya. Karena hanya kebo yang memilih kebo sebagai representatifnya sendiri!”

Dulu ada seorang boss besar di Pariwisata. Kabarnya zipper celananya ada dua. Anak buahnya sangat takut kepadanya. Untuk menjauhkan anak buahnya dari urusan pungli, dia selalu berkata, “Jangan main-main ya sama saya, awas kalau ketahuan, nanti tak mainin.....!”

Reinhard Freddy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun