Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya sangat sederhana. Karena tidak ada yang perduli!
Kalau Dishub saja tidak tahu JPOnya diganduli oleh billboard iklan yang menutupi hingga atap JPOnya, Dispenda juga tidak tahu persis berapa luasan iklan yang terpasang di JPO, dan apakah sesuai dengan biaya yang disetor oleh pihak advertising, lantas apa yang bisa kita perbuat?
3. Billboard Iklan
Disinilah Akar permasalahan sebenarnya! JPO itu tidak didesain untuk ditempeli oleh billboard, apalagi dengan dimensi besar yang menutupi seluruh JPO sampai ke atap! Dalam kondisi normal, beban seluruh konstruksi billboard itu mungkin masih bisa ditahan oleh konstruksi pagar JPO.
Dalam kondisi ekstrim ketika hujan dan angin kencang menghantam dinding billboard yang menempel pada pagar JPO tersebut, maka beban yang harus ditahan JPO ketika itu bisa mencapai lebih dari sepuluh kali lipat dari berat keseluruhan dari konstruksi billboard itu sendiri!
Coba kita bayangkan, kalau misalnya panjang JPO tersebut adalah 25 m dan seluruhnya ditutupi oleh billboard dengan tinggi 3 m, berarti bidang luasnya adalah 75 m2, lalu dihantam hujan dan angin kencang berkecepatan 50 km/jam menerpa seluruh permukaan billboard tersebut. Kira-kira menurut anda apa yang akan terjadi?
Hujan dan angin kencang kemudian menggulingkan billboard yang menempel pada pegangan tangga JPO tersebut, melepaskan pagar jembatan dari dua gelagar utama jembatan tersebut!
Itulah sebabnya kalau ada orang yang sedang berada diatas JPO tersebut, bisa dipastikan akan segera terjatuh kebawah tanpa bisa berbuat apa-apa!
Selain itu billbord iklan yang menutupi seluruh tubuh JPO hingga ke atap itu, juga menjadikan jembatan tersebut rawan kejahatan karena tidak terlihat dari bawah sekiranya terjadi tindakan kejahatan terhadap warga pemakai JPO!
Sebenarnya bukan billboard yang menempel pada JPO saja yang berbahaya. Billboard raksasa yang sering berada persis dipinggir jalan, sangat rawan juga ambruk dan melukai orang kalau terjadi angin kencang. Sudah seharusnya Pemerintah menata ulang semua billboard iklan itu. Jangan sampai terjadi musibah dulu baru semuanya dibenahi.
Reinhard Freddy Â