Setelah cocok harga, Ketut kemudian berbisik kepada kuda tersebut, tetapi kuda itu hanya menggeleng. Rupanya kuda itu mau minum syrup, tetapi toko souvenir itu sudah tutup pada malam hari. Ketut segera memeluk leher kuda itu kemudian berbisik, “oke, bir putih hitam sepasang oke?” kuda itu kemudian mengangguk, lalu sambil mengerdipkan sebelah mata dengan genit, kuda itu kemudian berlalu membawa tamu itu.
“Waduh jaman saiki, bukan cuma uwong, kudapun doyan disuap” kata Astuty sambil melahap jagung rebus. “Bukan cuma disuap doang, tapi harus dipeluk dan dibisikan juga hehehe..kayak gini peluknya..” Ketut mendekati Astuty sambil menirukan gaya dia memeluk kudanya.
***
“Pada hari minggu kuturut ayah ke kota, naik delman istimewa kududuk dimuka, kududuk dekat pak kusir yang sedang bekerja, mengendalikan kuda supaya baik jalannya, tak tik tuk tik tak tik tuk...”
Reinhard Freddy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H