Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Utak-atik Cagub DKI 2017

2 Juni 2016   20:19 Diperbarui: 2 Juni 2016   20:22 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : news.detik.com

Kata orang, kini kebenaran itu tergantung kepada kepentingan! Bagi yang bukan warga DKI, mungkin isu ini diabaikan saja. Biarkan saja yang pro dan kontra mencari kebenarannya masing-masing. Bagi yang merasa penting... gampang saja! Tutup mata dan telinga. Tanya suara hati. Apa yang dibisikkan oleh hati itulah mungkin kebenarannya. Hati tidak selalu benar, terkadang juga salah. Tetapi yang sebenarnya, hati itu tidak suka berbohong...

Lalu apa strategi PDIP dan Gerindra? PDIP sadar bahwa tidak ada Balon yang mampu menandingi petahana. Jalan terbaik adalah dengan “mengimpornya” dari Jateng atau Surabaya. Surabaya terasa lebih pas! Nanti akan terasa pas kalau disandingkan dengan Wagub sekarang karena mereka adalah “kader” PDIP sejati.

Bagaimana dengan Gerindra? Cawagub utama adalah Sandiaga Uno. Isu terbaru Sjafrie Sjamsoeddin akan turun gunung. Konon dulu dia digandrungi ibu-ibu ketika menjabat Pangdam Jaya. SBY juga begitu. Dulu dia juga digandrungi ibu-ibu. Kini semuanya terasa pas. Mereka sama-sama Jenderal, ganteng, dan digandrungi ibu-ibu. Who knows... yang “pas” kadang bisa menjadi pembeda.

Lalu kemana Yusril? Apalagi Ahmad Dhani dan Adhyaksa Dault sudah lama tak terdengar lagi rimbanya. Kasihan Yusril yang selama ini tanpa kenal “lelah dan malu” sudah berjuang untuk nyalon, tetapi ahirnya tidak ada juga parpol yang mau “ditunggangi” untuk kenderaan nyagub!

Dia sudah pergi ke pasar pakai kaos Mickey Mouse. Dia sudah bersusah payah untuk menelan  soto di warteg. Dia sudah berjuang membela warga Bidara Cina dan Kampung Luar Batang. Tetapi mengapa tidak ada parpol yang meliriknya. Bukankah dia Big boss Partai politik juga?

Tetapi coba tenang dulu pak Yusril. PDIP jelas nyalon sendiri. Gerindra tinggal nyari satu teman untuk nyalon. Mungkin mereka akan membujuk PKS. Ahok memakai jalur independen. Tetapi masih ada tersisa 52 suara untuk Cagub DKI 2017. Nasdem dan Hanura ada 15 suara, tadinya memang untuk jatah Ahok. Jadi memang masih tersedia dua slot untuk Cagub DKI 2017.

Parpol  itu memang masih belum mau membicarakan soal slot ini. Sebenarnya bukan tak mau, hanya saja "timingnya" terasa belum pas! 

Layaknya transfer sepakbola yang menunggu Piala Eropa dan Copa America selesai, Nanti pembicaraan akan intens setelelah lebaran selesai. Romadhon terasa kurang pas untuk membahas transfer pemain, eh maaf membicarakan soal slot maksudnya...

 “Perang” sesungguhnya akan terjadi di bilik suara Pilgub 2017. Pertempuran sudah lama berkecamuk tanpa diketahui siapa petarung resminya. Mungkin saja Risma/Jarot, Sjafrie/Sandiaga, Yusril/Lulung versus Ahok/Heru, atau siapa saja.

Kini yang menentukan adalah warga. Serangan “Bom asap” (kampanye hitam) akan berderu-deru. Akan efektifkah serangan Gerilya/serangan Fajar? No body knows...

Reinhard Freddy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun