Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Imperialisme Baru, Reformasi!

18 Mei 2016   12:02 Diperbarui: 25 Mei 2016   11:49 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inlander tetaplah inlander selama dipimpin oleh seorang inlander! Ini bukan pekerjaan mudah, Butuh perjuangan konsisten yang lama untuk memperbaikinya, dan tidak ada sim salabim!

Pemimpin yang mempunyai integritas dan kecakapan itulah yang harus dipersiapkan untuk merobah inlander-inlander tersebut!

Siapakah mereka itu? Mereka adalah mahasiswa!  Mahasiswa adalah tiang negara ini!

Perjuangan Kemerdekaan, Menumbangkan rezim orla dan orba dan melahirkan reformasi saja tidak akan menyelesaikan mentalitas inlander di negeri ini. Tanggung jawab memerdekakan kaum inlader tersebut hanya ada dipundak mahasiswa semata!

Para penguasa dan pengusaha tidak akan pernah mau memerdekakan mereka, karena mereka hanya akan dipakai sebagai alat politik dan komoditi untuk kepentingan mereka saja.

Jadi Para mahasiswa juga berpacu dengan waktu untuk melawan kepentingan penguasa dan pengusaha atas kaum inlander tersebut.

Bentuk perjuangan mahasiswa harus dirobah sama sekali, karena masih primitif, intimidatif, provokatif dan tidak elegan! Bahkan cenderung anarkis dan destruktif dan mengganggu kepentingan publik. Ini adalah juga reprentasi dari seorang inlander! Jangan sia-siakan waktu dengan berdemo anarkis dan membakar ban ditengah jalan!

Kampus adalah tempat mencari ilmu setinggi-tingginya agar mampu berfungsi sebagai “tiang negara” akan tetapi tiang itu juga harus didukung pondasi yang kuat agar mampu menopang tiang itu tetap berdiri teguh ketika diterjang angin dan tekanan.

Diluar disiplin ilmu masing-masing, hendaklah para mahasiswa itu “sadar” akan tanggung jawab mereka untuk “memerdekakan” kaum inlander itu, dengan jalan memepersiapkan diri sebaik-baik mungkin untuk membebaskan mereka kelak dari belenggu imperialisme kesesatan!

Alangkah bagusnya kalau dikampus sering diadakan diskusi-diskusi untuk memahami dan mencari solusi atas segala problema yang terjadi di negeri ini. Kampus bisa menjadi lembaga “Think-tank”, pusat study dan penelitian, “Crisis-center”, pusat kajian masyarakat yang mandiri. Jangan hanya bisa mengkritik! Kritik tanpa solusi adalah fitnah! Dan fitnah lebih kejam dari pembunuhan!

Mahasiswa jangan pernah melupakan sejarah! Jangan lagi melakukan“Apa yang sudah dimulai, tetapi tidak dilanjutkan” oleh mahasiswa yang terdahulu. Sebagian dari yang terdahulu itu menjadi kecoak inlander atau vampir, tidak bermartabat, menghina-dinakan kaum intelektual kampus!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun