Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menulis dan Berpikir Logis: Menata Kata, Merapikan Pikiran

31 Januari 2025   09:22 Diperbarui: 31 Januari 2025   09:22 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis adalah keterampilan dasar yang sering dianggap remeh. Banyak orang berpikir bahwa menulis hanyalah perkara menuangkan kata-kata di atas kertas atau layar. Padahal, menulis yang baik tidak hanya soal memilih diksi yang indah, tetapi juga soal bagaimana menyusun pemikiran secara runtut dan logis.

Di sisi lain, berpikir logis adalah kemampuan menyusun informasi secara sistematis, mencari hubungan sebab-akibat, dan menarik kesimpulan yang masuk akal. Ini bukan soal pintar atau tidak pintar, tetapi soal melatih otak agar tidak gampang tersesat dalam kekacauan informasi.

Menulis dan berpikir logis adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa logika yang jelas, tulisan akan menjadi berantakan, sulit dipahami, dan mungkin penuh dengan kesalahan berpikir. Sebaliknya, tanpa latihan menulis, kemampuan berpikir logis pun tidak akan berkembang dengan baik.

Menulis adalah Latihan Berpikir

Coba bayangkan saat Anda ingin menjelaskan sebuah ide kepada teman. Jika ide itu masih kabur di kepala, besar kemungkinan Anda akan bingung saat mengungkapkannya. Kata-kata yang keluar terdengar berantakan, dan lawan bicara pun sulit memahami maksud Anda.

Nah, menulis membantu kita menyusun ide agar lebih terstruktur. Ketika kita mulai menuangkan gagasan ke dalam tulisan, kita dipaksa untuk memilah mana informasi yang penting dan mana yang tidak, bagaimana mengurutkan argumen agar masuk akal, serta bagaimana menyusun kalimat agar jelas dan mudah dipahami.

Seorang filsuf Prancis, Michel de Montaigne, pernah berkata, "Saya menulis untuk mengetahui apa yang saya pikirkan." Ini menunjukkan bahwa menulis bukan hanya soal berbagi informasi dengan orang lain, tetapi juga soal membantu diri sendiri memahami suatu gagasan secara lebih mendalam.

Logika: Fondasi Tulisan yang Kuat

Tulisan yang baik selalu memiliki logika yang jelas. Ini berarti ada hubungan yang masuk akal antara satu gagasan dengan gagasan lainnya. Dalam dunia akademik, logika menjadi dasar dari argumen yang kuat. Jika suatu argumen tidak memiliki dasar logis yang jelas, ia akan mudah dipatahkan.

Namun, banyak tulisan yang beredar di media sosial saat ini justru mengabaikan logika. Misalnya, banyak orang yang menulis opini berdasarkan perasaan semata tanpa mempertimbangkan data dan fakta. Akibatnya, hoaks dan disinformasi pun mudah menyebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun