Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menulis dan Berpikir Logis: Menata Kata, Merapikan Pikiran

31 Januari 2025   09:22 Diperbarui: 31 Januari 2025   09:22 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang menganggap bahwa menulis dan berpikir logis adalah bakat alami. Padahal, keduanya adalah keterampilan yang bisa dilatih.

Berikut beberapa cara sederhana untuk melatihnya:

  1. Membaca Tulisan yang Berkualitas
    Bacalah artikel, esai, atau buku yang memiliki argumen kuat dan berbasis data. Ini akan membantu kita memahami bagaimana logika diterapkan dalam tulisan.

  2. Latihan Menulis dengan Struktur yang Jelas
    Cobalah menulis esai pendek dengan struktur sederhana: pernyataan utama, argumen pendukung, dan kesimpulan.

  3. Menguji Logika Tulisan Sendiri
    Setelah menulis, tanyakan:

    • Apakah argumen saya runtut?
    • Apakah ada data yang mendukung pernyataan saya?
    • Apakah saya menghindari kesalahan berpikir?
  4. Berdiskusi dan Menerima Kritik
    Diskusikan tulisan dengan teman atau mentor. Kritik yang membangun akan membantu kita melihat kelemahan dalam logika tulisan kita.

Kesimpulan: Menulis dan Berpikir Logis adalah Kunci Literasi Modern

Menulis dan berpikir logis adalah keterampilan fundamental yang semakin penting di era digital. Keduanya saling berkaitan: menulis membantu kita berpikir lebih runtut, dan berpikir logis membuat tulisan kita lebih kuat.

Jika kita ingin menjadi penulis yang baik, kita harus belajar berpikir dengan jernih. Sebaliknya, jika kita ingin berpikir dengan logis, kita harus rajin berlatih menulis.

Dalam dunia yang penuh dengan informasi simpang siur, menulis dan berpikir logis bukan hanya keterampilan akademik, tetapi juga alat untuk memahami dunia dengan lebih baik. Sebagaimana kata George Orwell, "Jika pemikiran korup, bahasa pun akan korup. Jika bahasa menjadi korup, pemikiran akan semakin buruk."

Maka, mari menulis dengan logika yang jernih, agar kata-kata yang kita torehkan tidak hanya indah, tetapi juga bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun