Jawabannya adalah iya, keduanya bisa hidup berdampingan. Tukang cukur tradisional melayani segmen pelanggan tertentu, yaitu mereka yang mengutamakan keterjangkauan dan kenyamanan personal. Sementara itu, barbershop menyasar mereka yang menginginkan pengalaman premium.
Dalam ekosistem ini, keduanya saling melengkapi. Tidak semua orang membutuhkan layanan mewah barbershop, dan tidak semua orang puas dengan layanan sederhana tukang cukur tradisional. Dengan memahami keunikan masing-masing, keduanya bisa tetap eksis tanpa harus saling mematikan.
Penutup
Selama rambut manusia terus tumbuh, tukang cukur tradisional akan selalu memiliki tempat. Mereka adalah pengingat bahwa tidak semua hal harus serba modern dan mahal. Ada nilai-nilai sederhana yang tidak bisa diukur dengan uang, seperti kehangatan, kesetiaan, dan rasa nyaman.
Jadi, apakah tukang cukur tradisional akan tergusur oleh barbershop? Sepertinya tidak. Selama mereka terus beradaptasi, menjaga kualitas, dan menawarkan pengalaman personal yang unik, tukang cukur tradisional akan tetap menjadi pilihan bagi banyak orang. Toh, bukankah kehidupan ini adalah tentang keberagaman dan pilihan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI