Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Warung Egaliter

22 Januari 2025   10:20 Diperbarui: 22 Januari 2025   13:01 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Kang Juki, Warung Egaliter| dok. pri

Menikmati kopi dan rokok di warung kang Juki | dok.pri
Menikmati kopi dan rokok di warung kang Juki | dok.pri

Namun, bagi Kang Juki, keberhasilan terbesarnya bukanlah ramainya warung, melainkan perubahan yang terjadi pada orang-orang di sekitarnya. Dani, pemuda yang dulu putus asa, kini membuka bengkel kecil dengan modal hasil tabungan dan dukungan pelanggan warung.

"Pak Juki, terima kasih ya. Kalau bukan karena warung ini, mungkin saya masih menganggur," kata Dani suatu hari.

Kang Juki tersenyum hangat. "Dan, kamu sendiri yang berusaha. Warung ini cuma tempatmu mulai. Ingat, semua orang punya hak untuk maju, asalkan mau bekerja keras."

Warung Kang Juki, warung pinggir sawah yang sederhana, telah menjadi simbol kesetaraan. Di sana, tidak ada sekat antara kaya dan miskin, tua dan muda. Semua yang datang membawa cerita, dan pulang membawa harapan. Warung itu mengajarkan satu hal: bahwa setiap perjuangan bisa dimulai dari tempat sederhana, asal hati tetap besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun