Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jika Tidak Pecah, Pecahkanlah: Seni Menghancurkan untuk Membangun

15 Januari 2025   23:14 Diperbarui: 15 Januari 2025   23:18 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketakutan terbesar manusia adalah ketidakpastian. Kita lebih nyaman dengan apa yang sudah dikenal, meskipun itu mungkin sudah usang. Ada istilah psikologi yang relevan di sini: status quo bias. Kita cenderung mempertahankan keadaan saat ini karena takut mengambil risiko.

Contohnya, dalam organisasi, sering kali orang ragu mengganti sistem yang sudah berjalan selama bertahun-tahun, meskipun jelas sistem itu tidak lagi efisien. Alasannya? "Ya sudah begini dari dulu." Padahal, jika berani memecah sistem lama dan mencoba yang baru, mungkin organisasi itu bisa berkembang lebih cepat.

Seni Memecahkan dengan Bijak

Memecahkan sesuatu tidak berarti asal-asalan. Ada seni dan strategi di dalamnya. Berikut beberapa prinsip yang bisa Anda terapkan:

  1. Analisis Dulu, Jangan Asal Gebuk
    Sebelum memecahkan, pastikan Anda benar-benar memahami apa yang salah. Jangan sampai seperti orang yang mengganti seluruh mesin mobil hanya karena lampu indikator bensin menyala.

  2. Libatkan Orang Lain
    Memecahkan sesuatu, terutama dalam konteks organisasi atau masyarakat, bukan pekerjaan satu orang. Ajak orang lain untuk berdiskusi, mencari akar masalah, dan merumuskan solusi bersama.

  3. Siapkan Alternatif Baru
    Jangan hanya memecahkan tanpa menawarkan solusi. Jika ingin mengganti kebiasaan lama, pastikan kebiasaan baru yang ditawarkan lebih baik dan relevan.

  4. Berani Mengambil Risiko
    Setiap perubahan pasti membawa risiko. Tapi, risiko adalah bagian dari proses menuju perbaikan. Ingat, tidak ada kapal yang dibuat untuk berlabuh selamanya di pelabuhan.

Memecahkan sesuatu sering kali membawa stres. Tapi, humor bisa menjadi pelumas dalam proses yang menegangkan ini. Bayangkan, saat Anda mencoba memperbaiki sistem kantor yang kacau, seorang kolega berkata, "Kita ini kayak pungguk merindukan bulan, tapi bulan pinjemnya di leasing." Kalimat itu mungkin tidak menyelesaikan masalah, tetapi setidaknya bisa membuat semua orang tertawa sejenak sebelum kembali berpikir keras.

Kesimpulan: Pecah untuk Tumbuh

"Jika tidak pecah, pecahkanlah" bukan ajakan untuk menjadi perusak tanpa arah. Sebaliknya, ini adalah seruan untuk berani menghadapi kebekuan dan menciptakan peluang baru. Dalam hidup, stagnasi sering kali lebih berbahaya daripada perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun