Swasembada pangan adalah target jangka panjang yang ingin dicapai melalui Small Food Estate Nusantara. Namun, pertanyaannya, apakah ini realistis? Jawabannya tergantung pada sejauh mana pemerintah mampu menjalankan program ini dengan konsisten dan komprehensif.
Di masa lalu, Indonesia pernah mencapai swasembada beras pada era Orde Baru. Namun, keberhasilan itu tidak bertahan lama karena tidak disertai dengan pembangunan sistem yang berkelanjutan. Small Food Estate bisa menjadi pelajaran berharga untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Kunci sukses program ini terletak pada integrasi semua elemen: petani, pemerintah, swasta, dan masyarakat luas. Selain itu, keberhasilan Small Food Estate juga sangat bergantung pada komitmen politik yang kuat.
Melihat Masa Depan
Jika dijalankan dengan serius, Small Food Estate Nusantara bisa menjadi game changer bagi sektor pertanian Indonesia. Program ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas pangan, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar, seperti menciptakan lapangan kerja di pedesaan, mengurangi ketimpangan ekonomi, dan memperkuat ketahanan nasional.
Namun, kita juga perlu realistis. Perubahan besar seperti ini membutuhkan waktu dan evaluasi yang terus-menerus. Pemerintah harus siap menerima kritik dan saran, serta bersikap fleksibel dalam menghadapi dinamika lapangan.
Dengan visi dan kepemimpinan yang kuat dari Presiden Prabowo, program ini memiliki peluang besar untuk sukses. Namun, seperti pepatah mengatakan, "Bukan gunung yang perlu kita taklukkan, melainkan diri kita sendiri." Komitmen untuk bekerja keras, transparansi dalam pelaksanaan, dan keberpihakan pada rakyat kecil adalah kunci utama keberhasilan Small Food Estate Nusantara.
Jika berhasil, program ini bukan hanya akan menyulap lahan-lahan kecil menjadi sumber pangan yang melimpah, tetapi juga menjadi tonggak sejarah baru dalam perjalanan ketahanan pangan Indonesia. Mari kita kawal bersama, karena ketahanan pangan adalah urusan kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H