Bagi para orang tua, turnamen ini juga menjadi momen refleksi. Ketika melihat anak mereka bekerja sama dengan tim, memotivasi teman, atau menghadapi kekalahan dengan kepala tegak, mereka belajar bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai di rapor, tetapi juga soal bagaimana anak-anak mereka tumbuh menjadi manusia yang utuh.
Penutup
Turnamen SSB dengan segala dinamikanya adalah arena pembelajaran yang sangat berharga. Di lapangan, anak-anak tidak hanya bermain sepak bola; mereka belajar kerja sama, kepemimpinan, pengelolaan emosi, dan daya juang.
Jadi, ketika Anda melihat anak Anda pulang dengan wajah lelah, sepatu kotor, tetapi senyum lebar setelah turnamen SSB, ingatlah: mereka membawa pulang lebih dari sekadar pengalaman bermain bola. Mereka membawa pulang pelajaran hidup. Bukankah itu lebih penting daripada sekadar skor pertandingan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H