Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Satu Data Pendidikan Kemenag: Mimpi Besar 2025 Melalui Emis

28 Desember 2024   11:35 Diperbarui: 28 Desember 2024   11:31 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Emis Kementerian Agama| www.izalmuslim.com

Ketika kita membicarakan pendidikan, apa yang pertama kali terlintas di benak? Sekolah megah, guru inspiratif, atau murid-murid penuh semangat? Namun, di balik gambaran ideal itu, ada satu hal yang sering terlupakan: data. Ya, data pendidikan adalah fondasi dari semua kebijakan dan langkah strategis. Tanpa data yang valid, kebijakan hanyalah impian tanpa arah. Kementerian Agama (Kemenag), yang menaungi ribuan madrasah dan pesantren, menyadari betul pentingnya data ini. Oleh karena itu, lahirlah Sistem Informasi dan Manajemen Pendidikan (EMIS), platform yang diharapkan menjadi tonggak pencapaian “Satu Data Pendidikan” pada tahun 2025.

Namun, mari kita jujur. Membangun satu data pendidikan tidak semudah menggeser pion dalam permainan catur. Proyek ambisius ini melibatkan banyak pihak, dari tingkat pusat hingga pelosok daerah. Tantangannya tak hanya soal teknis, tapi juga melibatkan kebiasaan, budaya kerja, dan kesiapan infrastruktur.

Logo EMIS| madrasahreform 
Logo EMIS| madrasahreform 

Kenapa EMIS?

Sebelum kita membahas EMIS lebih jauh, mari kita kilas balik. Selama bertahun-tahun, Kemenag menggunakan berbagai sistem data, salah satunya SIMPATIKA. Sistem ini membantu mengelola data pendidik dan tenaga kependidikan di bawah Kemenag. Namun, meski bermanfaat, SIMPATIKA sering kali dianggap kurang terintegrasi dengan sistem lain. Di sinilah EMIS muncul sebagai solusi.

EMIS (Education Management Information System) dirancang untuk menjadi platform tunggal yang mencakup segala aspek pendidikan, mulai dari data siswa, guru, hingga infrastruktur madrasah. Dengan memigrasikan data SIMPATIKA ke EMIS, Kemenag berharap semua informasi terkait pendidikan di bawah naungannya dapat terpusat, terstandar, dan terverifikasi. Sederhananya, EMIS adalah upaya menyatukan potongan-potongan puzzle data pendidikan menjadi gambaran besar yang utuh.

Mengapa Penting Memigrasikan Data?

Ada pepatah bijak yang mengatakan, "Data yang buruk adalah musuh kebijakan yang baik." Ketika data tersebar di berbagai sistem, risiko duplikasi, ketidakakuratan, dan inkonsistensi meningkat. Bayangkan jika data guru di SIMPATIKA tidak sinkron dengan data siswa di sistem lain. Akibatnya, pengambilan keputusan seperti alokasi anggaran, penempatan guru, hingga perencanaan pembangunan madrasah menjadi tidak optimal.

Migrasi data dari SIMPATIKA ke EMIS adalah langkah penting untuk menghilangkan fragmentasi ini. Dengan data yang terpusat, Kemenag dapat memastikan bahwa setiap kebijakan berbasis pada informasi yang valid dan mutakhir. Bahkan, dalam skala nasional, satu data pendidikan ini dapat mendukung program pemerintah seperti digitalisasi pendidikan atau pengelolaan Dana BOS yang lebih transparan.

Tantangan di Depan Mata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun