Sebagai seorang Muslim, Riyanto menunjukkan bahwa Islam yang ia anut mengajarkan untuk melindungi dan menghormati kehidupan, tak peduli agama atau latar belakangnya. Dalam ajaran Islam, tindakan melindungi nyawa dianggap sebagai amal yang setara dengan menyelamatkan seluruh umat manusia (QS. Al-Maidah: 32). Riyanto menghidupkan ayat ini dengan tindakannya.
Bagi umat Kristiani, pengorbanan Riyanto juga selaras dengan nilai kasih yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Riyanto, tanpa menyadarinya, menjadi jembatan spiritual yang menyatukan nilai-nilai luhur kedua agama. Ia menunjukkan bahwa keberagamaan yang inklusif lebih kuat daripada perbedaan yang sering kali diperbesar oleh segelintir pihak.
Bagaimana Kita Mengingat Riyanto?
Memperingati Riyanto bukan hanya dengan upacara atau prasasti, tetapi dengan melanjutkan semangatnya. Beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan adalah:
1. Menguatkan Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
Mulailah dari hal sederhana, seperti menghormati perayaan agama lain, menjaga kebersamaan di lingkungan, hingga berkolaborasi dalam kegiatan sosial lintas agama.
2. Mendidik Generasi Muda tentang Riyanto
Masukkan kisah Riyanto ke dalam kurikulum pendidikan sebagai contoh nyata dari toleransi dan keberanian. Generasi muda perlu inspirasi pahlawan modern yang relevan dengan tantangan zaman.
3. Melibatkan Banser dan Komunitas Lintas Agama
Banser bisa terus memperkuat peran sosialnya, bukan hanya dalam konteks menjaga keamanan tetapi juga dalam membangun dialog lintas agama.
Riyanto sebagai Inspirasi Kemanusiaan