Tidak sedikit alumni yang berbagi cerita tentang bagaimana KMO telah mengubah hidup mereka. Ada yang dulunya ragu untuk menulis, kini telah menerbitkan buku. Ada pula yang awalnya hanya ingin menyalurkan hobi, tetapi akhirnya menemukan panggilan hidup sebagai penulis. Semua ini menjadi bukti bahwa persahabatan yang terjalin melalui komunitas menulis bisa menjadi sumber inspirasi dan dukungan yang luar biasa.
Namun, di balik euforia kopdar, ada hal yang patut kita renungkan. Di era serba daring ini, mudah sekali terjebak dalam ilusi kedekatan. Media sosial sering kali menciptakan hubungan yang terasa dekat tetapi dangkal. Kopdar seperti ini mengingatkan kita bahwa persahabatan membutuhkan usaha lebih dari sekadar membalas pesan atau memberikan like di media sosial.
Kritiknya, masih banyak komunitas literasi yang absen dalam menciptakan ruang-ruang pertemuan fisik seperti ini. Padahal, kopdar bukan hanya bermanfaat untuk mempererat hubungan, tetapi juga untuk memperkuat rasa memiliki terhadap komunitas. Selain itu, penting bagi komunitas seperti KMO untuk menjangkau lebih banyak anggota yang mungkin belum memiliki kesempatan untuk terlibat aktif, baik secara daring maupun luring.
Menulis, Berteman, dan Bermimpi
Kopdar alumni KMO kali ini mengajarkan kita banyak hal. Bahwa menulis adalah sebuah perjalanan yang lebih bermakna ketika dijalani bersama. Bahwa persahabatan, meskipun dimulai dari dunia maya, bisa tumbuh menjadi sesuatu yang nyata dan berharga. Dan bahwa mimpi-mimpi, ketika dibagikan dalam komunitas yang mendukung, memiliki peluang lebih besar untuk menjadi kenyataan.
Kehadiran Iqbal Aji Daryono dalam kopdar ini menjadi simbol bahwa menulis adalah aktivitas yang tidak hanya mengasah pikiran, tetapi juga memperkaya hati. Ia mengingatkan kita bahwa di balik setiap kata yang ditulis, ada cerita, ada keberanian, dan ada harapan.
Maka, mari merawat persahabatan ini. Jadikan kopdar bukan hanya sebagai ajang berkumpul, tetapi juga sebagai ruang untuk berbagi inspirasi dan energi positif. Sebab, di tengah dunia yang semakin sibuk, persahabatan yang tulus adalah salah satu harta paling berharga yang bisa kita miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H