Waktu terus berjalan, kami menjerit meminta keadilan tapi tiada jawaban
Merintih dalam kegelapan dan kesunyian.
Negeriku nan subur, negeriku nan makmur kini hanya penuh kepalsuan.Â
Suara tak terdengar lagi oleh teriakan pemuda-pemudi negeri ini.
Kemana merekah, Â akan kah mereka hanya diam?
Kami hanyalah rakyat kecil, yang tak punya suara atau pun jalan untuk kami berkata.
Tak apa kami kelaparan,Â
Tak apa kami hidup dalam kemiskinan ataupun kesengsaraan.
Tapi tolong engkau fikirkan. Hai penerus negeri ini, bukalah matamu kami bukan lah hewan
Kami ini rakyatmu, rakyat yang telah memilihmu.
Syair kecil kami berikan untukmu wahai negeriku.