Mohon tunggu...
choirotun nisa
choirotun nisa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Saya menggnakan web ini untuk mengisi waktu luang saya baik merefiew ataupun menulis artikel. Mohon untuk selalu didukung dan disupport, trimakasih

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku Profesor Ahmad Tafsir "Filsafat Ilmu"

12 Januari 2023   20:40 Diperbarui: 13 Januari 2023   07:24 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang rasional adalah yang masuk akal dan sesuai dengan hukum alam.

Yang supra rasional ialah yang masuk akal sekalipun tidak sesuai dengan hukum alam.

Istilah logis boleh dipakai dalam pengertian rasional atau dalam pengertian supra rasional.

Ajukan hipotesis yang rasional/yang masuk akal seperti "untuk sehat diperlukan gizi, telur banyak mengandung gizi (logisnya: bila semakin banyak makan telur akan semakin sehat."). ini masih bersifat dugaan atau hipotesa. Lalu kita harus menguji hipotesa itu terlebih dulu. Untuk mengujinya dengan cara eksperimen, membuat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan hasil eksperimen didapatkan ternyata kelompok eksperimen malah semakin sehat. 

Dan jika itu terbukti maka akan menjadi suatu teori yaitu "semakin banyak makan telur akan semakin sehat/telur berpengaruh positif terhadap kesehatan." Seperti inilah teori yang rasional dan empiris. Cara kerja atau rumus ilmiah yaitu Logico-hipotesis-verivicatif : buktikan bahwa itu logis-tarik hipotesis-ajukan bukti empiris. (logico dalam rumus ini adalah logis dalam arti rasional). 

Pada dasarnya cara kerja sain adalah mencari sebab-akibat. Semua teori sain pada dasarnya menerangkan hubungan seba-akibat. Sain tidak memberi nilai baik/buruk, halal/haram, sopan/tidak, indah/tidak. Sain hanya memberi benar atau salah (dalam arti rumus metode ilmiah).

Sain dibagi menjadi 2 yaitu sain alam dan sain sosial.

Sain alam seperti : astronomi, fisika (mekanika, bunyi, cahaya, fisika nuklir), kimia (kimia organis dan kimia teknik), ilmu bumi (paleontologi, ekologi, geofisika, geokimia, geografi), ilmu hayat (biofisika, botani, zoologi). Sain sosial : sosiologi (s. Komunikasi, s. Politik, s. Pendidikan), antropologi (a. Budaya, a. Ekonomi, a. Politik), psikologi (p. Anak, p. Massa, p. Pendidikan), ekonomi, politik, humaniora.

Objek pengetahuan sain: Objek-objek yang diteliti sain adalah semua objek yang empiris. Objek kajian sain hanyalah objek yang berada dalam ruang lingkup pengalaman indera manusia. Objek kajian harus empiris karena buktinya berasal dari bukti empiris, bukti empiris diperlukan untuk menguji bukti rasional sesuai yang dirumuskan hipotesis. 

Cara memperoleh pengetahuan sain: Humanisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. Sejak zaman dahulu manusia menginginkan adanya aturan untuk mengatur manusia dengan tujuan agar manusia hidup teratur.

Untuk menjamin tegaknya kehidupan yang teratur diperlukan aturan. Manusia juga perlu aturan untuk mengatur alam. Jika alam tidak diatur maka alam akan menyulitkan kehidupan manusia. Karena itu manusia tidak mau dipersulit oleh alam dan juga sebaliknya. Lalu bagaimana membuat aturan dan siapa yang membuat aturan? Orang yunani mengatakan manusia itulah yang membuat aturan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun