"Tapi penyebab pejalan kaki memenuhi jalan kan karena trotoar dipakai untuk jualan dan parkit motor. Seharusnya mereka yang disalahkan karena merampas hak pejalan kaki," kata seorang penasihat Pak Kades.
"Ah pendapat ngawur itu. Abaikan saja," kata Pak El sambil melotot kepada si penasihat.
"Baik kita abaikan saja. Kalau begitu kita buat peraturan desa, mulai minggu depan pejalan kaki dilarang memasuki jalanan depan pasar agar tidak ada lagi kemacetan dan kesemerawutan. Setuju?"
Semua yang hadir berteriak setuju dan bertepuk tangan, tanda musyawarah telah mufakat.
------------------------------
Minggu berikutnya aturan desa diberlakukan dan benar saja. Jalanan di depan pasar sudah tidak lagi ada kemacetan karena sudah tidak ada lagi pejalan kaki yang lalu lalang. Namun pedagang pasar semua pada pindah ke desa sebelah. Benar-benar maju desanya dan bahagia warganya. Semua warga desa salut dan semakin hormat kepada Pak Kades dan Sekdes karena selalu bisa memecahkan masalah mereka tanpa ada yang dikorbankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H