Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan alam semesta ini, memberikan kita nikmat hidup, nikmat kesehatan dan nikmat pengetahuan, sehingga kita terus bisa belajar dan berusaha memperbaiki diri, hingga InsyaAllah, semoga kita semua meninggalkan alam fana ini dengan akhir yang baik (husnul khotimah). Sholawat serta salam kita sampaikan kehadirat Rasulullah SAW dan keluarganya. Semoga di akhirat kelak, kita semua mendapatkan syafaat beliau.
Tipu Daya Syaitan
Seberapa sering kah Anda sulit tidur, hingga menjelang subuh baru terasa mengantuk dan tertidur hingga sholat subuh pun terlewatkan. Seberapa sering kah Anda larut dalam pekerjaan, bahkan ketika terdengar panggilan sholat dhuhur pun, seolah-olah pekerjaan Anda tidak bisa ditinggalkan. Kemudian Anda menunda-nunda untuk sholat dhuhur, hingga tanpa terasa sudah menjelang ashar, dan sholat dhuhur pun berlalu begitu saja. Saya akui, kedua hal tersebut bukan hanya pernah, tetapi sering saya alami. Syaitan begitu mudahnya memperdaya kita untuk meninggalkan sholat. Bahkan Andaikata kita sholat pun, syaitan akan sekuat tenaga menggugurkan pahala sholat kita, agar kelak kita menjadi orang yang celaka di akhirat yang menemani syaitan dan iblis di neraka, walau pun hanya sesaat.
Sholat adalah ibadah utama yang pasti akan menjadi incaran syaitan agar kita lalai bahkan meninggalkannya. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al 'Ankabuut:45)
Begitu utamanya ibadah sholat ini, sampai-sampai di akhirat kelak, amalan yang yang akan diperhitungkan pertama kali adalah sholat. Bila sholatnya baik dan mencukupi, maka Allah akan memasukkannya ke surga. Namun, bila amalan sholatnya kurang, baru Allah akan menghisab amalan yang lainnya. hal tersebut disampaikan oleh Rasullah Muhammad SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya pertama kali yang dihisab (ditanya dan diminta pertanggungjawaban) dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” (HR. Tirmidzi) Diriwayatkan juga oleh (HR. Ath-Thabarani)
Padahal, sholat bagi seorang mukmin merupakan senjata dan cara untuk mencari pertolongan. Allah sendiri yang memberi petunjuk bahwa sholat itu adalah cara seorang mukmin untuk mencari pertolongan dari semua beban dan permasalahan hidup, seperti firman Allah dalam Al-Quran:
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah 2:153)
Jika sholatnya sendiri telah dirusak dengan godaan syaitan yang begitu terstuktur dan masiv, bagaimana seorang muslim bisa mencapai ketenangan diri dan mencari pertolongan kepada Dzat yang Maha Kuasa lagi Maha Penyayang? Padahal sholat merupakan jembatan komunikasi dan penghambaan seorang muslin kepada Allah.
3 Strategi Mengalahkan Syaitan
Iblis telah hidup berabad-abad lamanya. Demikian juga anak buah iblis, seperti syaitan yang dapat hidup beratus-ratus tahun. Tentu saja mereka telah punya pengalaman bagaimana membuat tipu daya untuk memperdaya setiap anak cucu Adam. Ibarat sebuah kampus, semua dosen di perguruan tinggi syaitan pasti sudah pada jadi profesor, karena rajinnya mereka membuat penelitian cara menggoda manusia dan mempublikasikannya di antara sesama. Pasti textbook dan manual book bahkan sampai white book, cara menggoda manusia sudah begitu banyak.
Mereka sudah punya berbagai cara untuk menjatuhkan manusia sesuai dengan karakteristiknya. Kalau manusia yang kafir, ingkar kepada kehadiran dan kekuasaan Allah, mereka akan menghemat energi untuk tidak terlalu aktif menyesatkan, karena pada dasarnya sudah tersesat. Atau bisa juga mereka yang sesat, diberikan ToT (Training o Trainer) agar kelak bisa menjadi orang sesat yang menyesatkan.
Seorang yang rakus harta, akan digoda untuk terus serakah melihat harta-benda sebagai tujuan hidup dan sampai pada akhirnya mengambil hak orang lain dengan cara yang tidak halal. Seseorang yang tidak tergoda oleh harta, maka dia akan digoda oleh syahwatnya kepada wanita atau lawan jenisnya, bahkan sesama jenisnya. Bisa juga melalui jalan lain seperti perbuatan riba, minum-minuman khamar (termasuk juga narkoba) dan berbagai perbuatan maksiat yang bertingkat, mulai dari ringan sampai yang paling berat.
Namun, sebagai seorang yang beriman, kita juga harus tahu bagaimana cara mengalahkan syaitan. Menjaga makanan halal yang masuk ke dalam tubuh dan perbanyak puasa, adalah cara mempersempit agar syaitan tidak leluasa masuk ke dalam diri kita melalui pembuluh darah- yang begitu halus. Strategi yang utama yang harus kita prioritaskan terlebih dahulu adalah menyelamatkan sholat kita. Karena sholat lah menjadi tolak ukur apakah seseorang dikatakan termasuk golongan orang beriman, munafik atau kafir. Sholat yang benar, tepat waktu, khusyuk dan berdampak kepada perilaku diri, bukan hal yang mudah.
Berikut 3 strategi mengalahkan syaitan dalam sholat kita:
- Yakini dan Pahami Syaitan adalah Musuh Abadi
- Ketahui Strategi dan Tipu Daya Syaitan
- Ketahui Cara Berlindung dari Godaan Syaitan
Ketiga strategi tersebut insyaAllah akan menjadi pengetahuan bagaimana memenangkan pertempuran setiap harinya melawan syaitan.
Pertma, yakini dan pahami syaitan adalah musuh abadi yang akan selalu dan selalu berusaha menganggu dan menggelincirkan kita untuk mengikuti jalan sesat mereka. Allah sendiri sudah mengingatkan dalam Al-Quran lebih dari 9 kali di berbagai ayat, bahwa syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Iblis dan syaitan bukanlah makluk fiksi yang dikarang untuk menutup kelemahan manusia dalam mengendalikan diri. Bila kita beriman kepada Allah, Rasul dan kitabNya, maka kita juga harus yakin adakan keberadaan Iblis dan syaitan dan bahaya yang mereka sebarkan untuk menyesatkan kita.
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu" (QS. Ya-Sin 36 : 60)
Kedua, ketahui strategi dan tipu daya syaitan, serta bagaimana cara mereka menggoda dan menjerusmuskan kita. Kenali apakah suara atau pikiran itu dari diri kita sendiri atau dari bisikan syaitan. Bisikan syaitan ini sangat halus. Bahkan seolah-olah itu adalah pikiran kita sendiri. Berikut modus syaitan dalam menggoda orang yang akan dan sedang sholat:
a. Menunda-nunda waktu untuk sholat.
Sholat di awal waktu dan sholat berjemaah merupakan keutamaan yang dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Sholat di awal waktu menunjukkan seberapa seorang mukmin begitu mementingkan panggilan adzan untuk menghadap Allah. Namun syaitan tidak akan begitu saja membiarkan hal ini mudah. Ada saja cara syaitan agar kita menunda waktu sholat. Mulai dari sibuk dengan urusan pekerjaan, timbulnya rasa malas, perasaan mengantuk saat akan sholat, hingga terlalu asyik dengan hal yang melalaikan seperti bermain game, mendengarkan musik atau berolah raga.
b. Membuat pikiran was-was.
Perasaan was-was adalah salah satu cara syaitan untuk menggoda manusia. Dimulai saat buang air kecil menjelang sholat. Ada perasaan kencing yang tidak tuntas dan merasa pakaian kita najis. Saat ber-wudhu, kita lupa bagian mana yang dibasuh. Saat memulai sholat dengan bertakbir, syaitan menimbulkan perasaan was-was dengan niat sholat kita untuk sholat dhuhur atau sholat ashar, misalnya. Berikutnya kita dibuat was-was dan lupa dengan bilangan rokaat. Perasaan was-was akan buang angin kecil di tengah-tengah sholat juga menjadi cara syaitan untuk kita membatalkan sholat. Saat ini terjadi, teruskan sholat sesuai sabda Rasullah dalam hadist.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Yazid al-Anshari ra. Ia bertanya kepada Rasulullah saw. tentang seseorang yang merasa dirinya telah buang angin ketika sedang shalat. Rasulullah saw. menjawab, “Ia tidak perlu membatalkan shalatnya kecuali apabila ia mendengar suara (buang angin) atau bau (buang angin) tercium olehnya.” (HR Bukhari)
c. Membuat sholat tergesa-gesa.
Awal ramadhan kemarin, saya sempat melihat di televisi, sebuah Pondok Pesantren yang sholat tarawih 20 rakaat + witir, hanya dalam 7 menit. Menurut pengasuhnya, itu adalah tradisi sholat tarawih yang telah ada sejak jaman kakeknya. Pahami bahwa ajaran agama itu tidak didasarkan atas tradisi kakek dan nenek moyang. Semua amalan ibadah kita, tata caranya harus berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. Sholat dengan tergesa-gesa, apakah karena ada keperluan atau biasanya kita bilang "sudah hapal", sehingga sholatnya tidak memperhatikan tuma'ninah (berdiam diri sejenak) dalam setiap gerakannya. Rasulullah menyebut orang yang sholat dengan tergesa-gesa sebagai pencuri yang paling buruk.
Diriwayatkan dari AbuQatadah, “Sejelek-jelek orang yang mencuri adalah orang yang mencuri dalam shalatnya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana ia mencuri dalam shalatnya?” Beliau menjawab, “Ia tidak menyempurnakan rukukdan sujudnya.” Atau beliau bersabda, “Ia tidak meluruskan punggungnya ketika rukuk dan sujud.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, ath-Thabrani dan al-Hakim)
bahkan Allah juga mengutuk orang-orang yang sholat, namun lalai dalam sholatnya. Orang yang sholat dengan tergesa-gesa, pasti adalah orang yang lalai karena tidak ada perasaan ikhlas dan merendahkan diri saat sholat. Ikhlas untuk meluangkan waktu khusus untuk Allah dan merendahkan diri dengan menghayati setiap bacaan sholatnya.
“Maka celakalah orang-orang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya” (Al-Maun 4:5)
d. Mengingat Hal yang terlupakan.
Salah satu cara yang syaitan lakukan untuk menggoda sholat seseorang adalah dengan membisikkan hal yang tadinya kita lupa dan kembali mengingatnya. Ingat kompor belum dimatikan, ingat kenangan masa lalu, ingat barang yang kita lupa menaruhnya, bahkan terkadang muncul ide-ide kreatif untuk kita pikirkan saat sholat, yang semua itu adalah cara syaitan agar kita lalai dalam sholat.
e. Merusak Amalan.
Cara syaitan yang paling berbahaya adalah merusak amalan seseorang. Bila seseorang tidak tergoda untuk was-was, tidak tergoda untuk sholat kilat dan bisa khusyuk dalam sholatnya, maka godaan yang menghanguskan amalan adalah dengan memunculkan sikap riya' dan ujub. Riya' artinya ingin diperhatikan dan dipuji oleh sesama manusia. Sedangkan ujub adalah perasaan sombong dan merasa dirinya hebat. Seorang imam sholat, sangat mungkin digoda dengan kedua sifat penyakit hati ini. Saat membaca bacaan sholat dengan keras, syaitan membisiki kalau suara dan bacaannya bagus. Saat si imam mengiyakan dan bangga dengan bacaannya, maka bersiap-siaplah syaitan memenangkan pertarungannya. Sampai saat salam, syaitan akan menggoda untuk menghanguskan amalan kita. Coba perhatikan, sgodaan syaitan saat sholat fardhu, jauh lebih berat dan gencar daripada sholat sunnah rawatib.
Ketiga, ketahui Cara Berlindung dari Godaan Syaitan.
Sebelumnya saya sudah sebutkan, kalau syaitan musuh yang nyata kita ini sudah pengalaman beribu-ribu tahun, bahkan abad, untuk menyesatkan manusia. Gelar mereka semua sudah profesor doktor. Tentu saja sudah mahir dengan segala cara untuk menggoda dengan berbagai tipu dayanya. Kalau tidak karena rahmat dan hidayah Allah SWT, tentu saja kita tidak akan selamat dari mereka. Sehingga satu-satunya cara untuk selamat dari godaan syaitan addalah dengan berlindung kepada Allah SWT.
Allah dan Rasulnya telah memberikan tuntunan agar kita bisa selamat dari iblis dari godaan syaitan. Mulai dari bacaan ta'awudz, "Audzubillah himinas syaiton nirojim" yang artinya, aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dzikir yang baik dibaca pada pagi dan petang dengan membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Ayat pertama pada surat An-Naas berisi, "Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia." Demikian juga dengan surat pertama pada Al-Falaq, "Katakanlah: "Aku memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Menguasai subuh."
Memohon perlindungan kepada Allah juga dilakukan saat seorang suami-istri melakukan hubungan badan. Agar syaitan tidak menggangu dan termasuk juga dijauhkan dari syaitan, anak yang dihasilkan dari hubungan badan tersebut, sesuai tuntunan Rasulullah dalam hadist:
Sabda Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam : “Jika diantara kalian berjima, seraya berdoa wahai Allah jauhkanlah syaitan dari kami, wahai Allah jauhkanlah syaitan dari anugerah yang akan Kau berikan pada kami. Maka jika ditentukan bagi mereka anak, tak akan di perangkap syaitan selama-lamanya ” (Shahih Bukhari)
Islam juga mengajarkan untuk tidak berlama-lama di kamar mandi, karena kamar mandi merupakan salah satu tempat syaitan. Celakanya, kita lebih sering berlama-lama di kamar mandi dengan berbagai alasan. Beberapa orang duduk di-WC sambil merokok, membaca koran, majalah, chatting dan ber-internet-ria. Beberapa yang lainnya betah di kamar mandi karena merasa bisa mendapatkan ide atau inspirasi di kamar mandi.
Hal-hal tersebut adalah bentuk godaan syaitan yang harus dihindari. Rasulullah memberikan tuntunan doa yang dibaca saat memasuki kamar mandi. Jika Anda terbiasa melakukan seperti yang saya sampaikan tersebut, segera lah ubah kebiasaan Anda agar terhindar dari bisikan syaitan yang terkutuk.
اَللهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ
Alloohumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khobaaitsi
Artinya: Ya Allah, aku berlindung dari godaan syaitan laki-laki dan syaitan perempuan
Terakhir, pahami bahwa dalam Al-Quran Allah telah memberikan petunjuk siapa saja mereka yang kebal dari godaan syaitan. Mereka yang beriman, bertawakkal dan yang muklas saja yang tidak dapat disesatkan oleh syaitan. Satu lagi, bila kita pernah sesat dan disesatkan. Jangan berputus harapan untuk memohon ampunan Allah. Sesungguhnya, ampunan Allah jauh lebih besar dari kesalahan kita dan seisi dunia ini. Saat kita memohon ampunan Allah dengan sebenar-benarnya, maka misi syaitan sesungguhnya telah gagal untuk mencari teman abadi di neraka nanti.
“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”. (An Nahl 99:100)
“Demi kekuasaanMu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlas di antara mereka”. (As Shad 82: 83)
Demikian yang bisa saya sampaikan pada tulisan sederhana ini. Semoga ada manfaatnya bagi saya dan Andasekalian dan kita termasuk orang-orang yang beriman yang selamat dari godaan syaitan yang terkutuk hingga akhir hayat kita nanti. Aamiiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H