Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Strategi Menghadapi Syaitan

23 Juni 2016   13:09 Diperbarui: 23 Juni 2016   13:17 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

b. Membuat pikiran was-was

Perasaan was-was adalah salah satu cara syaitan untuk menggoda manusia. Dimulai saat buang air kecil menjelang sholat. Ada perasaan kencing yang tidak tuntas dan merasa pakaian kita najis. Saat ber-wudhu, kita lupa bagian mana yang dibasuh. Saat memulai sholat dengan bertakbir, syaitan menimbulkan perasaan was-was dengan niat sholat kita untuk sholat dhuhur atau sholat ashar, misalnya. Berikutnya kita dibuat was-was dan lupa dengan bilangan rokaat. Perasaan was-was akan buang angin kecil di tengah-tengah sholat juga menjadi cara syaitan untuk kita membatalkan sholat. Saat ini terjadi, teruskan sholat sesuai sabda Rasullah dalam hadist.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Yazid al-Anshari ra. Ia bertanya kepada Rasulullah saw. tentang seseorang yang merasa dirinya telah buang angin ketika sedang shalat. Rasulullah saw. menjawab, “Ia tidak perlu membatalkan shalatnya kecuali apabila ia mendengar suara (buang angin) atau bau (buang angin) tercium olehnya.” (HR Bukhari)

c. Membuat sholat tergesa-gesa

Awal ramadhan kemarin, saya sempat melihat di televisi, sebuah Pondok Pesantren yang sholat tarawih 20 rakaat + witir, hanya dalam 7 menit. Menurut pengasuhnya, itu adalah tradisi sholat tarawih yang telah ada sejak jaman kakeknya. Pahami bahwa ajaran agama itu tidak didasarkan atas tradisi kakek dan nenek moyang. Semua amalan ibadah kita, tata caranya harus berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. Sholat dengan tergesa-gesa, apakah karena ada keperluan atau biasanya kita bilang "sudah hapal", sehingga sholatnya tidak memperhatikan tuma'ninah (berdiam diri sejenak) dalam setiap gerakannya. Rasulullah menyebut orang yang sholat dengan tergesa-gesa sebagai pencuri yang paling buruk.

Diriwayatkan dari AbuQatadah, “Sejelek-jelek orang yang mencuri adalah orang yang mencuri dalam shalatnya.” Para sahabat  bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana ia mencuri dalam shalatnya?” Beliau menjawab, “Ia  tidak menyempurnakan rukukdan sujudnya.” Atau beliau bersabda, “Ia tidak meluruskan punggungnya ketika rukuk dan sujud.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, ath-Thabrani dan al-Hakim)

bahkan Allah juga mengutuk orang-orang yang sholat, namun lalai dalam sholatnya. Orang yang sholat dengan tergesa-gesa, pasti adalah orang yang lalai karena tidak ada perasaan ikhlas dan merendahkan diri saat sholat. Ikhlas untuk meluangkan waktu khusus untuk Allah dan merendahkan diri dengan menghayati setiap bacaan sholatnya.

“Maka celakalah orang-orang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya” (Al-Maun 4:5)

d. Mengingat Hal yang terlupakan

Salah satu cara yang syaitan lakukan untuk menggoda sholat seseorang adalah dengan membisikkan hal yang tadinya kita lupa dan kembali mengingatnya. Ingat kompor belum dimatikan, ingat kenangan masa lalu, ingat barang yang kita lupa menaruhnya, bahkan terkadang muncul ide-ide kreatif untuk kita pikirkan saat sholat, yang semua itu adalah cara syaitan agar kita lalai dalam sholat.

e. Merusak Amalan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun