Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FISUM] Agnes Monica Syukuran di Kompasiana

18 Juli 2012   16:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami semua sudah duduk dan ngobrol di dalam. Sementara Om Arke yang saya beri tugas untuk menjeput bintang tamu acara tersebut sudah datang dan memberi kode ke saya.

"Baiklah saudara-saudara sekalian. Terimakasih atas kehadiran saudara-saudara sekalian dalam acara kondangan akbar Kompasiana. Syukuran ini sebenarnya berkaitan dengan pecahnya rekor jumlah komentar di lapak saya untuk untuk komentar terbanyak sepanjang masa Kompasiana. Saat ini jumlah komentar telah mencapai 998 untuk tulisan saya tentang Agnes Monica." Para hadiripun bertepuk tangan dengan kerasnya.

"Nah pada kesempatan ini, saya panggilkan Radix, Seand daaaaaan..... Agnes Monicaaaa....." Semua hadiri berdiri menyambut orang-orang yang masuk dari pintu secara bersamaan. Suasana menjadi riuh rendah, karena ternyata ketiganya memiliki pendukung fanatik. "Agneeeesssss, I love you," teriak seorang Kompasianer yang ternyata itu Mbak Ully dari Medan yang baru menikah. "Hidup Seand Munir....," teriak seorang Kompasianer yang tidak tampak dari saya beridiri. "Radix...Radix... Radix..." Teriak Kompasianer lainnya dengan antusias.

1342627400405814995
1342627400405814995

"Nah  pada kesempatan ini Agnes akan memberikan penghargaan kepada Radix dan Seand untuk memberikan 2 komentar terakhir, agar jumlah komentar bertambah menjadi 1.000"

Agnes maju kedepan sambil menggandeng Radix dan Seand. Keduanya bersiap-siap untuk memberi komentar terakhir.

"Siapa yang duluan?" tanya Seand kepada Agnes.

"Ya terserah saja saja, siapa yang mau duluan," jawab Agnes dengan senyum manisnya.

"Oh no.. Saya harus yang menjadi yang terakhir untuk ngasih komentar. Karena komentar terakhirlah yang akan diingat oleh pembaca." ujar Radix dengan gaya santainya.

"Loh ya aku juga mau yang terakhir saja," kata Seand lebih tegas lagi.

"Sudahlah, komentar kalian boleh sama-sama kok. Jadi tidak ada yang merasa di awal dan merasa menang karena memberi komentar di akhir." Kata Agnes dengan bijaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun