Sejak lama saya memendam rasa sedih bila melihat tukang becak. Selain karena pekerjaan menjadi tukang becak it dianggap sebagai pekerjaan kelas bawah, menjadi tukang becak juga harus kuat secara fisik. Tak heran bila beberapa orang yang marah dan mengumpat pada orang lain, sering menggunakan kata-kata "Dasar tukang becak loh!", "Ah perilaku  kayak tukang becak saja."  Sangat jelas bahwa kalu pekerjaan menjadi tukang becak yang mengandalkan otot untuk mengantarkan penumpang, masih dianggap sebagai pekerjaan kelas bawah setingkat dengan kuli panggul, namun di bawah tukang ojek. Walau tukang becak itu pada hakikatnya adalah sopir dari sebuah media transportasi, seperti sopir bemo, sopir Busway, sopir kereta api (masinis) bahkan sopir pesawat terbang (pilot), namun dalam dunia persopiran, tukang becak diletakkan pada 'kasta' terendah. Hal ini karena masyarakat menilai 'kemuliaan' sebuah profesi diukur dari ada tidaknya keterampilan (skill) yang digunakan, perimbangan penggunaan otak-otot, harga media yang digunakan, dan tentu saja besar resiko yang ditanggung. Maka sangat wajar bila pilot mendapatkan penghasilan ribuan kali lebih banyak dari tukang becak. Kecuali bila suatu saat nanti ada trayek ke Bulan atau ke Mars menggunakan becak. Haqqul yakin, pendapatan tukang becak bisa melebihi pilot dan orang akan bangga punya anak, suami, istri, saudara, tukang becak. "Hei tukang becak itu saudaraku...," kata seseorang. "Halah punya sadara tukang becak saja bangga.." kata teman yang lain. "Wait... jangan salah... itu tukang becak didikan NASA yang trayeknya ke bulan...". :) [caption id="attachment_187799" align="aligncenter" width="550" caption="Becak Man Power - Saya tidak tega untuk menaikinya (sumber ntunkz.wordpress.com)"][/caption] Baik kembali ke judul saya di atas, mengapa saya bahagia setelah melihat banyak becak dengan jenis baru. Becak jenis yang saya maksud adalah becak motor. Ya sebuah becak, tetapi si tukang becak tidak perlu mengayuh, karena roda belakangnya digerakkan oleh mesin yang membuat si tukang becak tidak perlu kelelahan saat jalan menanjak, dan tidak perlu panik saat jalan menurun karena susahnya menggunakan rem model penjepit. Saya merasa, para tukang becak telah terbebas dari eksploitasi sesama manusia (ad hominem) walau dibayar sekalipun. [caption id="attachment_187803" align="aligncenter" width="500" caption="Becak Bermotor (Dok.Pri) "]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H