Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kurang Gerak dan Penyakit Orang Moderen

1 Januari 2015   05:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:03 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420034480792322183

Manusia Masa Depan

Tahun 2000-an, pernah ada sebuah artikel yang meramalkan dan menggambarkan bagaimana bentuk manusia di masa yang akan datang setelah proses evolusi beribu-ribu tahun kemudian. Manusia masa depan tersebut digambarkan nyaris mirip alien yang berbadan ceking bin cungkring, dengan kepala besar, mata besar, hidung panjang, kaki dan tangan menciut kecil, serta jari-jari tangan yang runcing. Itu juga yang ditulis di artikel www.scinetificamerican.com dengan judul "The Future of Man--How Will Evolution Change Humans?" yang ditulis pada desember 2008.

Manusia masa depan memiliki kepala yang bertambah besar, karena diperkirakan volume otak manusia semakin bertambah akibat dari seringnya manusia berfikir. Mata menjadi semakin lebar karena penggunaan visual yang terus-menerus dan memudahkan untuk menangkap cahaya. Hidung menjadi lebih panjang karena kebutuhan bernafas yang semakin sulit akibat menipisnya kadar oksigen dan tingginya kadar polutan di udara. Sedangkan tubuh manusia menjadi ramping dan mengecil, karena konsumsi makanan yang hanya berupa kapsul energi, ditambah dengan kurangnya gerak manusia yang mengandalkan teknologi mekanik untuk melakukan apapun. Akibatnya, otot tidak berkembang dan tubuh manusia menjadi menyusut. Sementara aktivitas manusia masa depan yang mengandalkan perintah pada panel komputer dan gadget dengan sentuhan jari tangan, membuat jari tangan manusia menjadi panjang dan runcing, untuk memudahkan menekan tombol apapun.

[caption id="attachment_362565" align="aligncenter" width="450" caption="Rekaan evolusi mata manusia (Sumber: bing.net)"][/caption]

Walaupun penggambaran manusia masa depan tersebut di atas lebih seperti sebuah science fiction, namun sebenarnya mempertimbangkan perubahan pola hidup manusia moderen yang ada pada saat ini. Makanan yang serba instant, yang bisa saja suatu saat makanan dan suplemen yang dikonsumsi astronot NASA akan juga dijual bebas. Belum lagi aktivitas fisik manusia yang semakin berkurang karena lebih banyak bekerja sambil duduk seperti orang kantoran pada umumnya yang duduk 6-7 jam di depan komputer. Bahkan sekarang ini, kemana-mana menggunakan motor atau angkutan lainnya walau hanya untuk ke toko atau warung yang berjarak 100 meter dari rumah, atau sekedar ke masjid yang berjarak 50 meter saja dari rumah. Evolusi dengan mengecilnya tubuh dan otot, karena kita jarang menggunakannya untuk bergerak. Kita terlalu malas untuk bergerak karena takut berkeringat dan takut lelah.

Penyakit Orang Moderen

Lepas dari apakah penggambaran evolusi bentuk manusia tersebut tepat atau tidak, sebenarnya manusia modern yang diwakili oleh orang-orang kantoran, lebih rentan sakit daripada manusia jaman sebelumnya. Orang jaman dahulu, paling sakit karena kurang makan, daya tahan tubuh kurang dan berikutnya terserang bakteri atau virus. Sedangkan penyakit orang modern justru karena makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Perubahan pola makan dan pola hidup inilah yang membuat orang moderen menjadi mudah sakit.

Mari kita lihat lebih dalam lagi, perkembangan jenis-jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh orang-orang moderen, yaitu:


  1. Kolesterol
  2. Gagal jatung
  3. Diabetes
  4. Asam urat
  5. Darah tinggi
  6. Gagal ginjal
  7. Liver
  8. Oestoporosis atau tulang rapuh


Kecuali yang nomer 8, semua penyakit di atas lebih karena apa yang dimakan dan diminum manusia. Manusia moderen terbiasa memakan makanan yang berlemak, kadar gula tinggi, kadar garam yang berlebihan dan makanan dengan bahan pengawet. Ditambah dengan pola atau gaya hidup  dan lingkungan yang tidak sehat, seperti merokok, stress, polusi udara, minuman beralkohol dan kurangnya istirahat. Sedangkan kasus penyakit rapuh tulang atau Oestoporosis adalah penyakit yang semata-mata bukan hanya karena tubuh kekurangan asupan kalsium. Buktinya, penyakit ini malah banyak diderita oleh orang-orang yang cukup mengkonsumsi susu sapi dan hasil olahannya. Kurang gerak atau olahraga, dapat menjadi salahsatu penyebabnya. Itu mengapa, salahsatu produsen susu pencegah oestoporosis turut serta mengkampanyekan untuk banyak bergerak atau berjalan 1000 langkah setiap hari.

Diabetes Melitus

Menurut Profesor Namcho --Ketua International Diabetes Federation untuk kawasan Asia Pasifik (IDF-WPR),seperti yang dikutip oleh tempo.com menyatakan, "Hari ini, 9,1 juta penduduk Indonesia hidup dengan diabetes." Indonesia juga naik 2 tingkat menjadi peringkat ke-5 dunia jumlah penderita diabetes terbesar di dunia. Diperkirakan, akan meningkat menjadi 14.1 juta orang pada tahun 2035. Masih dari tempo.com, menurut Profesor Hasbullah Tabrany -- pakar kesehatan dari Universitas Indonesia menyatakan kalau diabetes juga dapat menyebabkan gagal ginjal dan pada akhirnya akan menguras sepertiga anggaran pemerintah di bidang kesehatan.

Melihat realita perkembangan diabetes di Indonesia yang begitu mengkhawatirkan, rasanya pemerintah dan kita semua perlu mengkampanyekan sedini mungkin akan berbagai bahaya penyakit akibat pola makan dan pola hidup ini. Masyarakat perlu diedukasi akan penyebab dan cara mencegah penyakit seperti diabetes melitus, kolesterol dan lainnya. Bisa dengan kampanye secara masif melalui iklan layanan masyarakat di berbagai media, maupun penyempurnaan materi pelajaran Olah Raga dan Kesehatan di sekolah. Kebanyakan masyarakat terlambat menyadari terkena diabetes melitus setelah implikasinya mulai dirasakan, namun tidak segera mencegah saat memasuki masa pradiabetes. Data yang dikutip tempo.com menyebutkan, 70% penderita terlambat menyadari mengidap diabetes setelah gejala yang diderita sudah cukup serius.

Diabetes melitus tipe 2 lebih dikarenakan pola makan dan pola hidup. Saat saya di desa sebelum merantau ke Surabaya untuk kuliah, minumnya  air putih setelah makan. Namun saat makan di warung, minumnya selalu es teh atau minuman berenergi dalam sachet yang ternyata konsumsi jangka panjang dapat merusak ginjal.Masalahnya, masyarakat lebih sering mengkonsumsi minuman manis bahkan minuman berenergi melebihi takaran yang diperbolehkan. Seorang teman dikabarkan mengalami penurunan fungsi ginjal bahka sampai cuci darah karena mengkonsumsi minuman berenergi setiap kali makan. Sejak itu, saya tidak lagi berani mengkonsumsi minuman berenergi. Demikian juga dengan konsumsi gula harian yang tetap perlu dibatasi maksimal 50 gram atau  4 sendok makan per hari. Parahnya, kita tidak pernah menghitung berapa jumlah asupan gula pada berbagai macam makanan dan minuman.

Selain konsumsi gula yang berlebihan, konsumsi karbohidrat yang berlebihan juga menjadi pemicu diabetes melitus. Beberapa jenis makanan  memiliki indeks glikemik yang berpengaruh pada timbulnya masalah diabetes. Semakin tinggi indeks glikemik sebuah jenis makanan, maka akan semakin memicu terjadinya diabetes. Faktanya, nasi putih yang menjadi bahan pokok masyarakat Indonesia memiliki indeks glikemik tinggi (Sumber:http://diabetesmelitus.org/).  Pengetahuan indeks glikemik dan alternatif makanan sehat lainnya, penting bagi masyarakat untuk dapat melakukan tindakan pencegahan dengan mengkonsumsi makanan pokok selain nasi putih.

Ayo Biasakan Bergerak dan Olahraga

Sebagian masyarakat mungkin berfikir kalau sakit dan kematian seseorang itu adalah takdir Tuhan. Namun menurut saya, Tuhan memang menentukan hukum sebab akibat mengapa kita sakit dan kemudian mati, di samping memang Tuhan berkuasa dan berkehendak di luar hukum sebab akibat tersebut. Apakah orang-orang Jepang memang 'ditakdirkan' berusia lebih panjang dari orang Indonesia? Ataukah orang Indonesia memang ditakdirkan sakit-sakitan dan mati muda? Saya meyakini bahwa ada hukum sebab akibat yang kita harus ikuti. Kalau kita ingin sehat, kita harus memperhatikan makanan dan minuman, hidup di lingkungan yang sehat dan penuhi kebutuhan gerak dan olah raga. Bila ternyata, masih tetap juga mati muda, ya itu yang disebut takdir.

Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum, apabila kaum tersebut tidak mau mengubahnya. Itu artinya, segala sesuatunya harus terlebih dahulu diusahakan atau ikhtiar. Setelah itu, terserah pada kehendak Tuhan, bagaimana kuasa Tuhan untuk kebaikan kita dan mengubah nasib kita. Jadi, untuk mengubah nasib, dimulai dari mengubah perilaku, mengubah perilaku dapat dilakukan dengan mengubah pola pikir. Ubah pola pikir akan hidup sehat dan kebiasaan dengan aktif bergerak, yakinlah kita akan jauh lebih sehat dan berumur panjang. Ayo biasakan menjaga pola makan, pola hidup dan untuk bergerak aktif, agar kita terhindar dari berbagai jenis penyakit orang-orang moderen. Biasakan untuk berjalan kaki dan bergerak aktif untuk berbagai kegiatan.

Gerakan Indonesia Segar

Indonesia segar atau Sehat dan Bugar, adalah gerakan yang dimotori oleh Yayasan Mitra Masyarakat Sehat Indonesia dengan sponsor Coca-Cola Foundation Indonesia, berharap masyarakat Indonesia untuk hidup lebih sehat dan bugar dengan berbagai kampanye peningkatan aktivitas fisik. Sasarannya adalah:


  1. Tenaga Medis Profesional seperti dokter dan instruktur kebugaran.
    Mereka dilatih konsep EIM atau Exercise is Medicine. Sehingga diharapkan dapat meresepkan kepada pasiennya berupa aktivitas fisik sebagai bagian dari pengobatan dan penyembuhan.
  2. Guru dan murid-murid sekolah.
    Penting untuk mengajarkan sejak dini kepada anak-anak usia sekolah akan keseimbangan aktivitas fisik dan nutrisi. Guru dan pihak sekolah juga diharapkan dapat lebih memahami kebutuhan aktivitas fisik bagi anak didiknya yang lebih banyak belajar sambil duduk berjam-jam dan hanyak bergerak aktif saat istirahat.
  3. Masyarakat Umum.
    Masyarakat perlu diedukasi untuk bisa lebih memahami fungsi aktif bergerak dengan olah raga di luar rumah atau di fasilitas publik lainnya. Dengan dukungan pemerintah daerah, diharapkan tersedianya sarana edukasi dan olahraga di tempat-temepat umum seperti taman kota, serta penyelenggaraan kegiatan olah raga bersama yang membuat masyarakat aktif bergerak.


Saya pikir, kita harus mendukung gerakan Indonesia Segar ini, agar masyarakat Indonesia bisa memiliki kebiasaan bergerak aktif, agar terhindar dari penyakit-penyakit moderen saat ini. Saya yakin Anda pasti setuju dengan saya.

Daftar Bacaan

[1] http://www.tempo.co/read/news/2014/11/14/060621870/Indonesia-Peringkat-5-Jumlah-Penderita-Diabetes

[2] http://www.tempo.co/read/news/2014/01/18/060546118/70-Persen-Orang-Indonesia-Tak-Sadar-Kena-Diabetes

[3] http://life.viva.co.id/news/read/308620-bahaya-minuman-energi-untuk-ginjal

[4] http://sehat.co/56/batas-maksimal-konsumsi-gula-garam-dan-lemak-sehari-untuk-jantung-sehat.html

[5] http://diabetesmelitus.org/daftar-indeks-glikemik-makanan/

[6] http://www.portalkbr.com/berita/perbincangan/2632637_5534.html

[7] http://www.suarasurabaya.net/kampoengmedia/news/2014/139953-Karyawan-Kantor-Rentan-Terkena-Diabetes

[8] http://lifestyle.bisnis.com/read/20140117/220/197796/kurang-gerak-jadi-penyebab-utama-munculnya-penyakit

[9] http://www.femina.co.id/isu.wanita/seks/endorfin.yang.dahsyat/005/004/99

[10] http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=326834:tubuh-kurang-bergerak-timbun-penyakit-&catid=28:kesehatan&Itemid=48

[11] http://www.indonesia-segar.org/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun