Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kurang Gerak dan Penyakit Orang Moderen

1 Januari 2015   05:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:03 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420034480792322183

Melihat realita perkembangan diabetes di Indonesia yang begitu mengkhawatirkan, rasanya pemerintah dan kita semua perlu mengkampanyekan sedini mungkin akan berbagai bahaya penyakit akibat pola makan dan pola hidup ini. Masyarakat perlu diedukasi akan penyebab dan cara mencegah penyakit seperti diabetes melitus, kolesterol dan lainnya. Bisa dengan kampanye secara masif melalui iklan layanan masyarakat di berbagai media, maupun penyempurnaan materi pelajaran Olah Raga dan Kesehatan di sekolah. Kebanyakan masyarakat terlambat menyadari terkena diabetes melitus setelah implikasinya mulai dirasakan, namun tidak segera mencegah saat memasuki masa pradiabetes. Data yang dikutip tempo.com menyebutkan, 70% penderita terlambat menyadari mengidap diabetes setelah gejala yang diderita sudah cukup serius.

Diabetes melitus tipe 2 lebih dikarenakan pola makan dan pola hidup. Saat saya di desa sebelum merantau ke Surabaya untuk kuliah, minumnya  air putih setelah makan. Namun saat makan di warung, minumnya selalu es teh atau minuman berenergi dalam sachet yang ternyata konsumsi jangka panjang dapat merusak ginjal.Masalahnya, masyarakat lebih sering mengkonsumsi minuman manis bahkan minuman berenergi melebihi takaran yang diperbolehkan. Seorang teman dikabarkan mengalami penurunan fungsi ginjal bahka sampai cuci darah karena mengkonsumsi minuman berenergi setiap kali makan. Sejak itu, saya tidak lagi berani mengkonsumsi minuman berenergi. Demikian juga dengan konsumsi gula harian yang tetap perlu dibatasi maksimal 50 gram atau  4 sendok makan per hari. Parahnya, kita tidak pernah menghitung berapa jumlah asupan gula pada berbagai macam makanan dan minuman.

Selain konsumsi gula yang berlebihan, konsumsi karbohidrat yang berlebihan juga menjadi pemicu diabetes melitus. Beberapa jenis makanan  memiliki indeks glikemik yang berpengaruh pada timbulnya masalah diabetes. Semakin tinggi indeks glikemik sebuah jenis makanan, maka akan semakin memicu terjadinya diabetes. Faktanya, nasi putih yang menjadi bahan pokok masyarakat Indonesia memiliki indeks glikemik tinggi (Sumber:http://diabetesmelitus.org/).  Pengetahuan indeks glikemik dan alternatif makanan sehat lainnya, penting bagi masyarakat untuk dapat melakukan tindakan pencegahan dengan mengkonsumsi makanan pokok selain nasi putih.

Ayo Biasakan Bergerak dan Olahraga

Sebagian masyarakat mungkin berfikir kalau sakit dan kematian seseorang itu adalah takdir Tuhan. Namun menurut saya, Tuhan memang menentukan hukum sebab akibat mengapa kita sakit dan kemudian mati, di samping memang Tuhan berkuasa dan berkehendak di luar hukum sebab akibat tersebut. Apakah orang-orang Jepang memang 'ditakdirkan' berusia lebih panjang dari orang Indonesia? Ataukah orang Indonesia memang ditakdirkan sakit-sakitan dan mati muda? Saya meyakini bahwa ada hukum sebab akibat yang kita harus ikuti. Kalau kita ingin sehat, kita harus memperhatikan makanan dan minuman, hidup di lingkungan yang sehat dan penuhi kebutuhan gerak dan olah raga. Bila ternyata, masih tetap juga mati muda, ya itu yang disebut takdir.

Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum, apabila kaum tersebut tidak mau mengubahnya. Itu artinya, segala sesuatunya harus terlebih dahulu diusahakan atau ikhtiar. Setelah itu, terserah pada kehendak Tuhan, bagaimana kuasa Tuhan untuk kebaikan kita dan mengubah nasib kita. Jadi, untuk mengubah nasib, dimulai dari mengubah perilaku, mengubah perilaku dapat dilakukan dengan mengubah pola pikir. Ubah pola pikir akan hidup sehat dan kebiasaan dengan aktif bergerak, yakinlah kita akan jauh lebih sehat dan berumur panjang. Ayo biasakan menjaga pola makan, pola hidup dan untuk bergerak aktif, agar kita terhindar dari berbagai jenis penyakit orang-orang moderen. Biasakan untuk berjalan kaki dan bergerak aktif untuk berbagai kegiatan.

Gerakan Indonesia Segar

Indonesia segar atau Sehat dan Bugar, adalah gerakan yang dimotori oleh Yayasan Mitra Masyarakat Sehat Indonesia dengan sponsor Coca-Cola Foundation Indonesia, berharap masyarakat Indonesia untuk hidup lebih sehat dan bugar dengan berbagai kampanye peningkatan aktivitas fisik. Sasarannya adalah:


  1. Tenaga Medis Profesional seperti dokter dan instruktur kebugaran.
    Mereka dilatih konsep EIM atau Exercise is Medicine. Sehingga diharapkan dapat meresepkan kepada pasiennya berupa aktivitas fisik sebagai bagian dari pengobatan dan penyembuhan.
  2. Guru dan murid-murid sekolah.
    Penting untuk mengajarkan sejak dini kepada anak-anak usia sekolah akan keseimbangan aktivitas fisik dan nutrisi. Guru dan pihak sekolah juga diharapkan dapat lebih memahami kebutuhan aktivitas fisik bagi anak didiknya yang lebih banyak belajar sambil duduk berjam-jam dan hanyak bergerak aktif saat istirahat.
  3. Masyarakat Umum.
    Masyarakat perlu diedukasi untuk bisa lebih memahami fungsi aktif bergerak dengan olah raga di luar rumah atau di fasilitas publik lainnya. Dengan dukungan pemerintah daerah, diharapkan tersedianya sarana edukasi dan olahraga di tempat-temepat umum seperti taman kota, serta penyelenggaraan kegiatan olah raga bersama yang membuat masyarakat aktif bergerak.


Saya pikir, kita harus mendukung gerakan Indonesia Segar ini, agar masyarakat Indonesia bisa memiliki kebiasaan bergerak aktif, agar terhindar dari penyakit-penyakit moderen saat ini. Saya yakin Anda pasti setuju dengan saya.

Daftar Bacaan

[1] http://www.tempo.co/read/news/2014/11/14/060621870/Indonesia-Peringkat-5-Jumlah-Penderita-Diabetes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun