Memandang batu-batu kali
seperti membaca selaksa puisi
tanpa pernah sempat tertulis
hingga tersapu rinai gerimis
Arus deras di bantaran
menjadi tenang di kedhung sungai itu
semacam menerawang kenangan
yang menggenang di palung hatimu
Sebagaimana kembang putri malu di tepian
di pasir ini telah tersemai cinta pertamaku
tersesat di jantungmu yang pualam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!