Mohon tunggu...
Choen Supriyatmi
Choen Supriyatmi Mohon Tunggu... Guru - Never underestimate what inside you that makes you special.

Lahir 07 November 1969 di Purworejo, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bogowonto

2 November 2021   15:51 Diperbarui: 2 November 2021   16:34 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memandang batu-batu kali

seperti membaca selaksa puisi

tanpa pernah sempat tertulis

hingga tersapu rinai gerimis

Arus deras di bantaran

menjadi tenang di kedhung sungai itu

semacam menerawang kenangan

yang menggenang di palung hatimu

Sebagaimana kembang putri malu di tepian

di pasir ini telah tersemai cinta pertamaku

tersesat di jantungmu yang pualam

lantas tenggelam dan membeku bersama batu-batu

: air terus mengalir meski kisah cinta telah berakhir.

April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun