Mohon tunggu...
Choco Vanilla
Choco Vanilla Mohon Tunggu... -

Seorang Ibu yang ingin menjadi sahabat terbaik untuk kedua malaikatnya :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yu Minah: Investigasi

27 Maret 2013   04:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:09 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Terus gimana, Yu? Kalo gak ada acara ini kan kita jadi gak tau,” sanggahku.

“Gini lho Jeng, boleh-boleh aja bikin program kayak gitu tapi mestinya diganti kontennya. Misalnya tips membedakan bakso yang pakai formalin sama yang tidak itu cirinya apa, mencari tahunya gimana, trus menghindarinya gimana, kalo termakan resikonya apa. Gitu aja cukup, gak usah pake diliatin cara bikinnya. Lha itu kan sama aja memberi inspirasi buat pedagang lain yang berniat curang to?”

Hayah, menurutku Yu Minah agak lebay. Masa iya memberi inspirasi?

“Trus misalnya membuat cincau yang dicampur bedak keong itu, masa disiarin sampai detail cara bikinnya, campurannya, sampai perbandingannya. Lha itu sama aja ngajari to?” lanjut Yu Minah sambil mengaduk buah dan bumbu sambalnya.

“Lagipula Jeng, kalo niat si TV ini memang baik, sudah nemu pelakunya ya laporin polisi. Bukannya dijadiin kartun trus diwawancara, kalo sudah dikasih uang. Memangnya kita yakin, si tokoh kartun itu pelaku beneran ato justru orang bayaran? Saya kasihan sama pedangang lain yang jujur. Gara-gara tayangan ini kan jadi pukul rata. Semua pedagang dicurigai, padahal gak semua orang mampu makan di restoran mahal yang dijamin bersih dagangannya to?”

Waduh, Yu Minah ini kalau sudah terpancing bisa panjang lebar ceramahnya. Gayanya yang sok menggurui itu kadang membuatku tak ingin kembali. Tapi rujaknya lazzat banget!

“Yah, selama rating masih tinggi acara ini akan tayang terus, Yu. Kalo gak suka ya ndak usah nonton,” kataku.

“Bukan masalah nonton ndak nonton, Jeng. Wong acara ini yang nonton sak Indonesia Raya jeh. Saya kasihan sama Kang Supri, sepupu saya yang punya pabrik roti rumahan. Sejak ada kecurigaan roti pizza pakai formalin, peminat pizza nya turun drastis. Padahal dia jujur, wong hari ini bikin pizza kalo sampe malem gak laku yo basi kok. Saya nonton tuh acaranya di TV lain, bukan yang ini. Saya jadi heran, berarti semua TV menayangkan acara memojokkan ini ya?”

Yu Minah sudah mulai membungkus rujakku. Maka aku pun segera menyiapkan uang.

“Mungkin mereka menganggap cara ini yang paling tepat untuk mencerdaskan bangsa, Yu. Supaya masyarakat kritis dan sadar akan kesehatan,” kataku sok bijak.

“Ya ndak gitu caranya, Jeng! Masih banyak cara lain untuk mencerdaskan dan mengkritiskan bangsa dari bahaya bahan-bahan ini. Mosok segitu banyak orang pintar di TV gak ada yang punya ide lain?” Sergah Yu Minah sembari mengangsurkan rujak padaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun