Mohon tunggu...
Choco Vanilla
Choco Vanilla Mohon Tunggu... -

Seorang Ibu yang ingin menjadi sahabat terbaik untuk kedua malaikatnya :)

Selanjutnya

Tutup

Humor

Yu Minah: Nonton Bioskop

28 Maret 2013   06:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:06 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Wah, itu lebih aneh lagi. Wong air putih saja harganya tiga kali lipat di luaran kok? Itu kan pemaksaan namanya. Bolehlah kita dipaksa beli di cafe itu, tapi harganya harus manusiawi dong. Jaman dulu saya nonton di kampung ndak gitu kok. Malah kadang di dalam bioskop ada yang juwalan bakso, brondong, lontong, wedang teh, harganyapun murah-murah!”

Jelas Yu Minah berlebihan. Masa iya ada tukang bakso masuk bioskop? Tapi memang kadang aku berpikir juga, mengapa gak boleh membawa makanan ke dalam ya? Apakah karena kita “harus” membeli makanan di cafe itu? Yang harganya gak masuk akal karena bisa tiga kali lipat dari di luaran. Sebetulnya boleh gak sih begitu? Adakah peratutan yang mengatur soal itu? Itu kan sama saja kita tidak boleh makan di bioskop kalo gak mau beli di cafe itu.

“Memangya sampeyan bawa makanan kemaren, Yu?” Tanyaku mengalihkan pertanyaannya yang tak bisa kujawab.

“Waah, saya mbawa rantang tiga susun, Jeng! Paling bawah nasi, tengah rendang sapi, trus paling atas bakmi. Mantep to?”

“Ediyan! Sampeyan ini mau nonton bioskop apa piknik to, Yuuu?” Tanyaku gemas, “Memangnya Tole gak protes?”

“Ya jelas protes, wong saya disuruh jalan duluan, dia 200 meter di belakang saya. Malu katanya! Anak jaman sekarang kok ya tega sama ibunya!”

Aku tertawa geli lalu memberikan uang untuk membayar rujakku.

“Besok-besok jangan mbawa rantang, Yu,” ujarku sembari menerima rujak.

“Wah, sampeyan pasti punya ide cemerlang ini. Trus gimana ngumpetinnya, Jeng?”

“Bawa tas yang gede, trus makanannya ditutupi baju-baju, handuk, pakaian dalam, Yu!”

“Welhadalaaahh, memangnya mau mudik poooo?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun