Mohon tunggu...
Ocvi
Ocvi Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga -

A housewife who currently living her simple life in Japan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Plum Blossom Festival, Festival Saudaranya si Bunga Sakura

6 Maret 2019   14:59 Diperbarui: 6 Maret 2019   18:56 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anko Mochi & Kinako Mochi (sumber: dokumentasi pribadi)

Jika mendengar musim semi di Jepang yang selalu teringat pertama kali di pikiran pasti bunga sakura. Bunga sakura yang umumnya hanya mekar selama satu minggu setahun itu memang sangat fenomenal di kalangan turis dan bahkan orang Jepang sendiri. 

Orang-orang akan sibuk berdatangan ke taman-taman untuk melakukan Hanami (Cherry Blossom View), yaitu kegiatan piknik bersama keluarga dan teman sambil menikmati keindahan bunga sakura.

Tetapi tahukah kamu bahwa ada satu jenis bunga yang tidak kalah indahnya dengan bunga sakura. Bahkan bentuknya sebenarnya hampir mirip dan susah dibedakan jika kita tidak mengenal dengan baik perbedaannya. Bunga itu bernama bunga plum (Ume). 

Perbedaan paling mendasar dan mudah untuk diingat adalah bunga plum biasanya mekar pada saat cuaca masih dingin, yaitu sekitar bulan Februari-Maret. Sedangkan bunga sakura biasanya mekar pada saat cuaca mulai menghangat di bulan Maret-April. Oleh karena itu, mekarnya bunga plum biasanya dijadikan pertanda sebagai akan datangnya musim semi.

Kemarin aku iseng nyari-nyari informasi apakah ada taman yang memiliki pemandangan mekarnya bunga plum ini dan nemu Hanegi Park, sebuah taman besar yang memiliki sekitar 650 pohon plum. Kebetulan dari tanggal 9 Februari - 3 Maret 2019 ini sedang diadakan Setagaya Ume Matsuri (Setagaya Plum Festival) di taman ini. 

Biasanya kalau festival-festival di Jepang pada akhir minggunya (Sabtu dan Minggu) sering diadakan acara-acara khusus. Jadi kalau hari biasa kalian hanya bisa menikmati keindahan pohon plum. Tapi saat akhir minggu kalian bisa menikmati beragam pertunjukan dan terdapat pula stand yang menjual beraneka jenis makanan.

Pohon Plum (sumber: dokumentasi pribadi)
Pohon Plum (sumber: dokumentasi pribadi)
Di festival kali ini terdapat beberapa pertunjukan berbeda di tiap akhir minggunya, seperti pertunjukan alat musik Koto, minum teh, permainan Taiko, pembuatan mochi, dan lainnya. 

Kebetulan aku belum pernah melihat bagaimana cara membuat mochi secara langsung di Jepang jadi aku putuskan untuk mengunjungi taman ini pada saat acara tersebut dilaksanakan.

Setagaya Ume Matsuri ini berlangsung di Hanegi Park, yang terletak di daerah Daita, Setagaya. Dari rumah aku ke taman ini kalau naik kereta agak mahal dan harus mengganti rute kereta, jadi aku putuskan untuk naik sepeda saja sambil diselingi berjalan kaki. Kalau kalian dari Shinjuku, kalian bisa naik kereta Odakyu Line dan turun di stasiun Umegaoka Station, lalu dilanjutkan berjalan kaki sekitar 5 menit.

Sesampai di Hanegi Park, aku disambut oleh pemandangan mekarnya bunga plum. Ada yang bunganya berwarna merah, pink, dan putih. Terlihat juga orang-orang membawa tikar dan duduk bersantai menikmati pemandangan tersebut. 

Untuk sesi terakhir pertunjukan pembuatan mochi dimulai pukul 13.30, dan kami sampai di taman sudah hampir pukul 14.00. Kami pun langsung bergegas mencari area tempat pertunjukan dan untungnya masih dapat menikmati bagian akhir pembuatan mochi. 

Proses pembuatan mochi (sumber: dokumentasi pribadi)
Proses pembuatan mochi (sumber: dokumentasi pribadi)
Terlihat beberapa bapak-bapak memegang palu pemukul mochi (ini gak tau nama alatnya apa haha) dan saling bergantian menumbuk adonan mochi. Setelah mochi selesai ditumbuk, mochi tersebut akan disajikan dengan selai kacang merah (anko) dan kacang (kinako) kemudian dibagikan gratis kepada para pengunjung. 

Kami ikut masuk ke dalam antrean untuk mengambil mochi tersebut. Dalam satu piring terdapat 2 buah mochi, 1 mochi anko, dan 1 mochi kinako. Rasanya luar biasa, teksturnya lembut dan masih hangat, berasa banget mochinya masih fresh karena baru selesai dibuat.

Anko Mochi & Kinako Mochi (sumber: dokumentasi pribadi)
Anko Mochi & Kinako Mochi (sumber: dokumentasi pribadi)
Puas menikmati mochi kami berjalan mengelilingi taman dan menemukan area bermain anak-anak yang luar biasa. Kenapa aku bilang luar biasa? Karena mereka bukan main perosotan atau jungkat-jungkit biasa, tapi mereka manjat-manjat ke atap rumah kayu. 

Ketika melihatnya kami sibuk berkomentar ini ortu anak-anaknya gak panik anak mereka manjat-manjat tinggi gitu. Soalnya itu pemandangan yang belum pernah aku lihat sama sekali di Indonesia. 

Setelah kami amati beberapa saat, ternyata bagian dinding luar rumah tersebut didesain khusus agar bisa dipanjat oleh anak-anak. Bisa dilihat di foto, di bagian dinding rumah terdapat balok-balok kayu yang dijadikan pijakan oleh anak-anak dan ada tiang yang telah dipotong sedikit agar bisa menjadi pijakan anak-anak saat memanjat. 

Luar biasa sekali anak-anak di sini, tidak ada seorang anak pun yang duduk diam memainkan gadget. Semuanya sibuk bermain di taman, baik manjat-manjat maupun lari-lari.

dokpri
dokpri
Tidak lupa juga kami mengunjungi stand makanan di festival ini. Karena ketagihan mochi, kami penasaran dan mencoba membeli Isobe Mochi. Isobe Mochi ini potongan mochi yang dipanggang kemudian dibungkus dengan rumput laut (nori). Rasanya gurih asin dari nori, untuk mochinya sendiri agak tawar, tapi rasanya lumayan enak menurut aku. Harganya 200 untuk 1 piring (2 potong mochi).

Isobe Mochi (sumber: dokumentasi pribadi)
Isobe Mochi (sumber: dokumentasi pribadi)
Karena waktu sudah mulai sore, kami memutuskan untuk kembali sambil berjalan-jalan menikmati keindahan bunga plum. Berdasarkan website resmi Setagaya Ume Matsuri, per tanggal 24 Februari terdapat sebanyak 376 pohon bunga plum yang telah mekar. Masih ada beberapa pohon yang belum mekar, terlihat bunganya masih berupa kuncup. 

Untuk kalian yang main ke Jepang di sekitar akhir bulan Februari dan Maret, kalian boleh coba cari-cari event Plum Festival seperti ini. Anggap aja gak bisa lihat sakura, setidaknya masih bisa lihat saudaranya sakura, yaitu si plum.

Bunga plum putih (sumber: dokumentasi pribadi)
Bunga plum putih (sumber: dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun